• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Wednesday, 31 May 2023
Trending
  • Diantara Bank Plat Merah Lain, BRI Paling Dekat dengan Petani Sawit
  • Dubes Jerman Apresiasi Kemitraan Petani dan Fasilitas Bio-CNG Dharma Satya Nusantara
  • Harga TBS Riau Turun Rp 43/kg
  • Pemda Kalsel Gencar Mengembangkan Sektor Industri Agro
  • Bantuan Helikopter Pencegah Karhutla
  • TPTS Media Control Terhadap Remote Area, Melakukan Pemantauan, Analisa dan Evaluasi Peningkatan Produksi
  • MenkopUKM: Minyak Makan Merah Khusus Diproduksi Petani Sawit
  • Mengenal Produk Herbisida PT Prima Karya Berjaya
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » Wamendag: Hasil IE-CEPA, Produk Sawit Makin Diterima di Eropa
Berita Terbaru

Wamendag: Hasil IE-CEPA, Produk Sawit Makin Diterima di Eropa

By Redaksi SIMay 28, 20213 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
dreamstime xl 99160174 scaled
dreamstime xl 99160174 scaled
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

Kementerian Perdagangan menggelar sosialisasi hasil-hasil perundingan
perdagangan internasional, khususnya Persetujuan Indonesia-European Free Trade Association
Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE-CEPA) secara hybrid di Jakarta, pada Senin
(24/5).

Sosialisasi dihadiri Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, Direktur Jenderal Perundingan
Perdagangan Internasional Djatmiko Bris Witjaksono, serta Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima
yang didampingi anggota DPR RI Herman Khaeron. Hadir sebagai narasumber pada sosialisasi
Direktur Perundingan Bilateral Ni Made Ayu Marthini dan Wakil Ketua Kadin Shinta W Kamdani.

Wamendag Jerry menyampaikan pada paparannya bahwa negara-negara EFTA (Swiss, Norwegia,
Islandia, dan Liechtenstein) merupakan mitra yang ideal untuk pembentukan CEPA. Persetujuan
IE-CEPA menjadi peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor ke pasar Uni Eropa yang lebih
luas serta memiliki makna simbolis untuk meningkatkan profil produk minyak kelapa sawit
Indonesia secara global.

Wamendag Jerry mengungkapkan, sebelumnya terdapat referendum IE-CEPA di Swiss karena isu
keberlanjutan minyak kelapa sawit Indonesia.“Hasil referendum tersebut menggembirakan bagi
Indonesia, karena mayoritas masyarakat Swiss tetap ingin meratifikasi IE-CEPA, dan pada saat
yang sama mengonfirmasi keberterimaan produk minyak kelapa sawit Indonesia sebagai produk
yang berkelanjutan,” terangnya.

Baca juga :   Pengolahan Biogas Berbahan POME

Salah satu kesepakatan yang paling bermanfaat dalam IE-CEPA adalah kesepakatan tarif bea
masuk sebesar 0 persen. Indonesia akan mendapatkan penghapusan 7.042 pos tarif dari Swiss dan
Liechtenstein, 6.338 pos tarif dari Norwegia, serta 8.100 pos tarif dari Islandia.

“Dengan diimplementasikannya IE-CEPA, banyak produk Indonesia dapat memasuki negara EFTA
dengan harga yang kompetitif dan diharapkan para pelaku usaha dapat menangkap peluang ini
untuk meningkatkan ekspor dan mendorong investasi. IE-CEPA yang didukung dengan UU Cipta
Kerja diharapkan juga dapat membantu pemulihan ekonomi Indonesia yang sempat menurun
karena pandemi COVID-19,” kata Wamendag Jerry.

Wamendag Jerry melanjutkan, untuk memfasilitasi dan membantu UKM dalam rangka pemulihan
ekonomi Indonesia, Kementerian Perdagangan juga memiliki program 1.500 UKM Ekspor. Pada
Persetujuan IE-CEPA juga terdapat skema khusus untuk meningkatkan peran dan peluang UKM
melalui kerja sama dan pengembangan kapasitas, promosi bersama UKM, serta menjalin
kemitraan dengan mitra lokal.

Baca juga :   Produk Mamin Indonesia Diminati di Thailand

Sementara, Djatmiko menyampaikan, payung hukum untuk mengimplementasikan Persetujuan IECEPA telah ditandatangani oleh Presiden RI melalui Undang-Undang Nomor 1 tahun 2021 pada 7
Mei 2021.“Setelah Undang-Undang keluar, pemerintah masih memerlukan beberapa instrumen
hukum lainnya untuk mengimplementasikan IE-CEPA, yakni Peraturan Menteri Perdagangan dan
Peraturan Menteri Keuangan. Pemerintah mengharapkan dukungan dari DPR untuk mendorong
proses ini sehingga IE-CEPA dapat diimplementasikan pada semester ke-2 tahun 2021,” jelas
Djatmiko.

Aria Bima menambahkan, Komisi VI DPR RI akan terus mengawal dan memantau perkembangan
manfaat Persetujuan IE-CEPA. Persetujuan ini menjadi strategis bagi Indonesia karena secara tidak
langsung produk Indonesia akan menembus pasar Eropa dan ke mitra perjanjian kerja sama
negara-negara EFTA di seluruh dunia.

“Melalui rapat kerja Komisi VI DPR RI bersama Menteri Perdagangan pada Maret 2021, IE-CEPA
telah disetujui dan kami juga menggarisbawahi bahwa Persetujuan ini harus dapat memperoleh
manfaat berupa peningkatan ekspor, penanaman modal, mendorong kerja sama ekonomi dan
peningkatan daya saing Indonesia dengan negara EFTA.” Tutup Aria.

Baca juga :   Astra Agro Penuhi Hak Pekerja Perempuan, Raih Penghargaan dari HerStory

Pada 2020, perdagangan Indonesia-EFTA tercatat sebesar USD 3,34 miliar. Pada periode tersebut,
ekspor Indonesia ke negara EFTA sebesar USD 2,45 miliar sedang impor Indonesia dari EFTA
sebesar USD 882,53 juta sehingga Indonesia surplus sebesar USD 1,57 miliar. Komoditas ekspor
utama Indonesia ke negara EFTA adalah emas, perhiasan, sisa logam mulia, serat optik, dan
buldoser. Sementara impor Indonesia dari EFTA antara lain bahan peledak dan amunisi, tinta, jam
tangan dari logam mulia, jam tangan, dan ikan.

Pada 2020, Provinsi DKI Jakarta menduduki peringkat ke-3 sebagai provinsi asal ekspor Indonesia
ke EFTA dengan kontribusi sebesar 3,32 persen dari ekspor nasional ke EFTA atau sebesar USD 111
juta. Produk unggulan DKI Jakarta yang memperoleh tarif 0 persen dalam kerangka IE-CEPA antara
lain emas, sepeda motor, structures, perak, dan ikan hidup.

Sumber: kemendag.go.id

Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

Diantara Bank Plat Merah Lain, BRI Paling Dekat dengan Petani Sawit

3 hours ago Berita Terbaru

Dubes Jerman Apresiasi Kemitraan Petani dan Fasilitas Bio-CNG Dharma Satya Nusantara

10 hours ago Berita Terbaru

Harga TBS Riau Turun Rp 43/kg

11 hours ago Berita Terbaru

Pemda Kalsel Gencar Mengembangkan Sektor Industri Agro

12 hours ago Berita Terbaru

Bantuan Helikopter Pencegah Karhutla

13 hours ago Berita Terbaru

TPTS Media Control Terhadap Remote Area, Melakukan Pemantauan, Analisa dan Evaluasi Peningkatan Produksi

14 hours ago Berita Terbaru

MenkopUKM: Minyak Makan Merah Khusus Diproduksi Petani Sawit

15 hours ago Berita Terbaru

Pengolahan Biogas Berbahan POME

17 hours ago Berita Terbaru

Koperasi Modern Hadir di Papua Barat

18 hours ago Berita Terbaru
Edisi Terbaru

COVER MAJALAH SAWIT INDONESIA, EDISI 139

Edisi Terbaru 2 days ago1 Min Read
Event

Promosi Sawit Sehat Dan Lomba Kreasi Makanan Sehat UKMK Serta Masyarakat

Event 2 months ago1 Min Read
Latest Post

Diantara Bank Plat Merah Lain, BRI Paling Dekat dengan Petani Sawit

3 hours ago

Dubes Jerman Apresiasi Kemitraan Petani dan Fasilitas Bio-CNG Dharma Satya Nusantara

10 hours ago

Harga TBS Riau Turun Rp 43/kg

11 hours ago

Pemda Kalsel Gencar Mengembangkan Sektor Industri Agro

12 hours ago

Bantuan Helikopter Pencegah Karhutla

13 hours ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.