JAKARTA, SAWIT INDONESIA – PT Astra Agro Lestari Tbk sangat beruntung telah mengembangkan digitalisasi perkebunan di lini bisnis perkebunan; jauh sebelum pandemi Covid-19. Itu sebabnya, kegiatan operasional perusahaan tidak terganggu karena memiliki sistem informasi data yang efektif, real time, dan tepat.
“Kami bersyukur, jauh sebelum pandemik ini muncul, Astra Agro sudah menerapkan digitalisasi dalam menjalankan operasional perusahaan,” ujar ujar CEO Astra Agro, Santosa saat acara Talk to the CEO yang dilangsungkan secara virtual, 10 Februari 2021.
Santosa mengatakan proses digitalisasi di lini produksi telah berjalan baik mulai dari panen, angkut sampai olah, dan monitoring inventori. Peralatan dan teknologi perusahaan telah siap menghadapi gangguan operasional di kala pandemi.
Seperti diketahui, sejak 2017 Astra Agro meluncurkan aplikasi-aplikasi berbasis teknologi informasi yang dirancang untuk mencapai produktivitas yang excellent. Ketiga aplikasi yang diberi nama Melli (mills excellent indicator), Dinda (daily indicator of Astra Agro) dan Amanda (aplikasi mandor Astra Agro) itu sangat bermanfaat dalam mendukung operasional perusahaan. Pengawasan, koordinasi maupun pengambilan keputusan cepat dan tepat bisa terus berjalan.
“Ini yang membuat operasional perusahaan tidak terlalu terganggu dan relatif berjalan seperti biasa,” kata Santosa.
Karena itu, menurut Santosa, di tahun-tahun mendatang Astra Agro akan terus melanjutkan dan mengembangkan program digitalisasi. Kebutuhan untuk terwujudnya inovasi-inovasi baru di bidang teknologi disiapkan melalui satu tim khusus di Astra Agro yang disebut dengan Center of Innovation in Agritech (CIA).
Satu inovasi baru yang sudah dioperasikan selain Melli, Dinda dan Amanda adalah GPS tracker. Dengan teknologi ini, lokasi, jalur, luasan kerja karyawan di bagian rawat dapat diketahui secara jelas dan detil. Dengan demikian, proses-proses kerja bagian perawatan tanaman dapat berlangsung lebih efektif dan efisien.
Di perkebunan, emiten berkode AALI ini menerapkan protokol kesehatan secara ketat, baik di kebun maupun kantor pusat. Karyawan di kebun dibatasi akses keluar kebun, akses pihak luar masuk ke kebun juga dibatasi, karyawan dihimbau beraktivitas hanya di dalam kebun, tidak mudik Lebaran, Natal, dan Tahun Baru serta melakukan tes covid secara rutin. Di kantor pusat, sebagian karyawan melakukan WFH (work from home).