Bunga cabai tampak bermekaran di pekarangan rumah Sumaria. Tunas selada kehijauan pun bermunculan dari pot yang berderet rapi. Tak jauh dari sana, terung yang menggantung telah siap untuk dipetik. Satu per satu bibit yang Sumaria tanam mulai dapat dinikmati hasilnya. Perempuan dari suku Sakai itu tersenyum. Kegemarannya bercocok tanam di lahan kecil samping rumah telah memberikan bahan pangan yang bisa ia hidangkan di atas meja makan.

Kegemaran itu terus berlanjut dan Sumaria telah menanam lebih banyak jenis sayur-mayur. Setiap proses, dari penyemaian bibit hingga panen, memberikan perasaan suka cita bagi Sumaria. Sering kali ia menebarkan kesenangan atas bercocok tanam itu melalui unggahan foto dan video di media sosial. Cara itu telah membuatnya dikenal banyak orang. Tak jarang, ada orang ada yang datang ke rumah Sumaria untuk membeli hasil panen, bibit, maupun sekadar bertanya kiat-kiat bertani rumahan.

Berbagi pengalaman dengan orang yang memiliki hobi serupa membuat Sumaria lebih bahagia. Sebuah cita-cita kemudian terbesit di benak Sumaria.

“Saya tertarik membentuk kelompok tani. Saya ingin bangkit dan memberdayakan ibu-ibu suku Sakai,” ungkapnya.

Pada 2019, Sumaria yang bertempat tinggal diSimpang Belutu, Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, berjalan dari rumah ke rumah. Ia aktif menawarkan idenya supaya membentuk kelompok tani wanita.

Upaya Sumaria mendapatkan respons positif. Banyak perempuan dari suku Sakai yang berminat bergabung dalam kelompok tersebut.

”Puji syukur tanggapan mereka pun bagus. Saat itu terkumpul anggota sebanyak 28 orang. Kami pun menamai kelompok tani wanita ini dengan nama Putri Sakai Mandiri,” tutur Sumaria. Nama tersebut mengandung sebuah cita-cita pemberdayaan dan kemandirian yang hendak dicapai oleh para perempuan suku Sakai.

Sumaria dan puluhan anggota kelompok tani memulai kegiatan bercocok tanam secara swadaya. Sarana dan prasarana yang mereka miliki masih terbatas. Meskipun demikian, semangat belajar dan berkarya membuat kelompok tani yang dipimpin Sumaria terus melaju. Mereka ingin menciptakan sesuatu yang bermanfaat, bukan hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi keluarga.

Dalam perjalanannya, kelompok tani in menghadapi sejumlah ujian. Masalah dana salah satu batu sandungan yang mengakibatkan rencana kerja pertanian yang mereka susun menjadi tersendat.

“Kami sempat mengalami kekurangan dana untuk membeli bibit dan pupuk, karena dana yang kami pakai adalah dana pribadi dan sangat terbatas. Saat itu begitu sulit mencari bantuan padahal saya sudah coba mencarinya ke mana-mana,” keluh Sumaria.

Kerja keras Sumaria dan kelompok taninya membuahkan hasil. Ketika berjumpa dengan perwakilan manajemen PT Ivo Mas Tunggal (IMT), grup Sinar Mas Agribusiness and Food, dalam sebuah program corporate social responsibility (CSR) Bedah Rumah.

Sumaria percaya bahwa momen itu adalah pertandabaik. “Saya bertemu dengan perwakilan manajemen. Saya beranikan diri untuk berbicara mengenai kegiatan kelompok tani. Saya katakan ‘Pak, kami ada kelompok tani, tetapi kami tersendat di masalah bibit’. Ternyata dia siap membantu kami,” kenang Sumaria.

Tak lama setelah perjumpaan itu, Kelompok Tani Wanita Putri Sakai Mandiri mendapat dukungan berupa tangki air, media tanam, bibit, dan kebutuhan pertanian lainnya dari Sinar Mas Agribusiness and Food.

“Saya sangat bersyukur hingga meneteskan air mata. Saya niatkan dalam diri saya bahwa kelompok tani ini harus bangkit dan lebih kuat,”ujar Sumaria. Dukungan dari pihak perusahaan membuat semangat berkarya para srikandi Putri Sakai Mandiri kian menyala.

Program pertanian yang diusung oleh Putri Sakai Mandiri sejalan dengan misi pengembangan ekonomi masyarakat Sinar Mas Agribusiness and Food. Perusahaan telah bertahun-tahun membina kelompok tani di berbagai daerah di Indonesia, terutama dalam hal pertanian berkelanjutan tanpa bakar untuk pembukaan lahan. Program ini membantu kelompok untuk mendirikan atau mengembangkan usaha pertanian sehingga tercipta peluang ekonomi.

(Selengkapnya dapat dibaca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 136)

Share.
Exit mobile version