JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Perdagangan minyak sawit Indonesia ke Mesir terus meningkat di tengah pandemi Covid-19. Untuk menjaga hubungan dagang ini, Duta Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Rauf beserta Atase Perdagangan Irman Adi Purwanto Moefthi melakukan kunjungan ke industri pengguna sawit di Mesir.
Tujuan kunjungan ini sekaligus untuk pembinaan agar menjaga loyalitas hubungan dagang dengan Indonesia dan agar dapat meningkatkan importasi sawit ke pasar Mesir.
Dalam kunjungan ke Savco Vegetable Oil, Dubes Lutfi menegaskan kelapa sawit tetap menjadi sektor bisnis yang tangguh di Indonesia karena kontribusinya besar bagi perekonomian dan neraca dagang.
“Saat banyak sektor ekonomi terdampak pandemi Covid-19, sawit Indonesia konsisten menjadi penyumbang devisa negara dan membuat surplus perdagangan Indonesia-Mesir,” ungkap Dubes Lutfi kepada Pimpinan Savco Vegetable oils, Ammar Aboullaban.
Dubes juga mengapresiasi dan menyambut baik upaya menggunakan minyak sawit Indonesia sebagai bahan pendukung utama produksi minyak nabati yang selama ini dilakukan baik suplai dari lokal Mesir maupun importasi langsung dari Indonesia.
Savco Vegetable oils yang berdiri sejak 2013 ini bergerak di bidang pengolahan minyak nabati dan memproduksi lebih dari 10 produk turunan dari sawit, di antaranya minyak goreng, vegetable ghee dan butter. Setiap bulannya, perusahaan ini membutuhkan 5-10 ribu ton minyak sawit Indonesia.
Ammar menyatakan ia siap untuk mengimpor lebih banyak lagi minyak sawit Indonesia dan juga membuka kesempatan kerjasama (joint venture) kepada pelaku usaha Indonesia untuk memperluas produksi sawit di Mesir.
Irman Adi Purwanto Moefthi menambahkan, Sawit Indonesia di Mesir menujukkan peningkatan yang mengembirakan dengan tren pertumbuhan selama 2016-2020 mencapai 4,56 persen dengan market share mencapai 87,26 persen.
Pada Januari sampai Maret 2021, ekspor sawit Indonesia mencapai US$ 269 juta atau senilai 3,9 triliun rupiah, mengalami kenaikan 78,86 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 sebesar 150 juta dolar AS,” kata Irman.