JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Sebagai upaya mendalami tren media saat ini, RGE mengadakan workshop jurnalisme kepada 38 jurnalis dari 6 kota di Indonesia. Bersama World Association of News Publishers (WAN-IFRA) sebagai co-organised, para peserta mendapatkan update informasi berkaitan tren perkembangan media selama dan pasca pandemi yang berdampak kepada model bisnis perusahaan media serta konten pemberitaan.
“RGE mengapresiasi kehadiran jurnalis di Indonesia dalam workshop jurnalisme. Workshop ini akan berjalan efektif apabila terjadi komunikasi dua arah untuk berdiskusi mengenai perkembangan media,” ujar John Michael Morgan Head of Corporate Communications RGE saat membuka pelatihan, Rabu (13 Oktober 2021).
Workshop ini berlangsung hybrid dengan tetap mengikuti protokol kesehatan ini dimulai dari 13-15 Oktober 2021. Di awal acara, peserta mendapatkan update perkembangan bisnis kelompok usaha RGE yaitu APRIL, Asia Pacific Rayon, Asian Agri&APICAL, Tanoto Foundation.
Selanjutnya, Joon-Nie Lau, Director of Asia WAN-IFRA Asia Pacific mempresentasikan tren global dan prospek perusahaan media berita pada tahun 2021 berdasarkan penelitian terbaru WAN-IFRA tentang World Press Trends. Hasil penelitian akan menggambarkan investasi, pendapatan yang diharapkan (dan aliran pendapatan), bagaimana pandemi berdampak pada organisasi berita baik secara finansial maupun dari sudut pandang kerja sehari-hari, dan tren yang mendorong industri media.
Pembicara berikutnya adalah George Brock, Chairman, Public Benefit Journalism Research Center. Ia menerangkan begitu kuatnya reputasi dalam perubahan model bisnis media yang dapat menjadi pertimbangan pimpinan media. Ada tinjauan bagaimana pola kerja organisasi media berskala global untuk membangun kepercayaan dengan mengedepankan pembaca. Di tengah menguatnya pengaruh influencer di sosial media yang berdampak kepada media massa.
Pada hari kedua, Viril Smith Principal Consultant Smith Edwards Group mengeksplorasi tanggung jawab dan tantangan tempat kerja media; bagaimana pemimpin redaksi dapat lebih efektif dalam memimpin dalam lanskap media yang berubah dan nilai-nilai apa yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin yang efektif saat ini dan di masa depan pasca pandemi.
Selanjutnya, Joon-Nie Lau, Director of Asia WAN-IFRA Asia Pacific menjelaskan studi kasus tentang bagaimana perusahaan media memproduksi konten dan kampanye kreatif tanpa kompromi dengan kualitas editorial, etika, dan reputasi.