JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Sebagai penghasil kelapa sawit terbesar di dunia dan menguasai 55 persen pasar ekspor global, industri dan perkebunan kelapa sawit memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Petani swadaya merupakan aktor utama sektor perkebunan kelapa sawit. Oleh karena itu, Pemerintah memandang penting untuk memberikan perhatian khusus kepada perkebunan rakyat, terutama untuk lebih meningkatkan kesejahteraan petani.
“Terdapat setidaknya tiga klaster yang perlu dikelola dengan baik dalam rangka peningkatan nilai tambah dan perbaikan kesejahteraan petani,” ujar Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin dalam acara Panen Perdana Kelapa Sawit dan Peninjauan Kegiatan Santripreneur Riau, melalui konferensi video dari Kediaman Resmi Wapres, Jakarta, pada Kamis (02/09).
Ketiga klaster tersebut, lanjut Wapres, adalah penguatan sektor hulu, penguatan industri hilir, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
“Penguatan sektor hulu dilakukan melalui pembibitan dan pengelolaan selama masa tanam; peningkatan produktivitas tanaman sawit rakyat; serta tanaman sela dan integrasi dengan ternak atau disebut sebagai pertanian terintegrasi, misalnya integrasi sawit dengan sapi,” urai Wapres.
Lebih lanjut Wapres menjelaskan, penguatan industri hilir dapat dilakukan melalui penguatan permodalan; pengembangan dan pengelolaan produksi sawit pasca panen; hilirisasi atau pengembangan dan pengolahan produk turunan dengan nilai tambah tinggi; pengembangan pemasaran dan penguatan pasar sawit; serta tetap menjaga harga CPO.
“Guna meningkatkan nilai tambah, perkebunan rakyat harus mulai masuk ke industri hilir untuk meningkatkan pendapatan dan peluang pengembangan usaha yang lebih luas. Dalam hal ini, UMKM Sawit merupakan sarana yang tepat bagi perkebunan rakyat untuk masuk ke industri hilir,” imbuhnya.
Terakhir, menurut Wapres, yang perlu dikelola untuk meningkatkan kesejahteraan petani adalah peningkatan kualitas SDM melalui pembinaan, pelatihan, magang, studi banding, dan konsultasi; manajemen usaha; serta penguasaan teknologi untuk perbaikan sistem produksi dan kontrol kualitas, pengembangan desain dan rekayasa produk, peningkatan efisiensi penggunaan bahan baku, juga pemerataan teknologi untuk pemasaran.
DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) mengapresiasi kegiatan panen perdana Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang dijalankan oleh Wapres RI, Prof. Dr. K. H. Ma’ruf Amin pada 2 September 2021. Kegiatan panen perdana ini dilaksanakan di kebun PSR petani yang berada di Desa Suka Maju, Kecamatan Bagan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir, Riau.
Dr. Gulat ME Manurung, Ketua Umum DPP APKASINDO menjelaskan bahwa kegiatan yang sama akan dilakukan di 21 DPW Provinsi APKASINDO. Tujuannya adalah menyemangati semua petani sawit untuk menjadi terdepan dan setara bagi pemulihan ekonomi di saat pandemi masih melanda dunia.”Kami petani sawit adalah petarung untuk ekonomi Indonesia,” tegasnya.
Sebagai informasi, kegiatan panen perdana ini akan dilaksanakan di Desa Suka Maju, Kecamatan Bagan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir, Riau, di mana sewaktu tanam perdananya dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada 10 Mei 2018.
“Ini keren, Pak Jokowi yang nanam, Pak Wapres yang manen. Tahun ini memasuki masa panen perdana sawit dari Program PSR diharapkan Wakil Presiden RI melakukan panen perdana. Rerata produksi sawit PSR ini 2,1 ton/ha/bulan, padahal baru berumur 3 tahun 3 bulan,” ujar peraih gelar Doktor Ilmu Lingkungan Universitas Riau ini.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Riau Syamsuar mengungkapkan, sebagaimana arahan Wapres pada pertemuan dengan petani sawit di awal pandemi silam, Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) di Provinsi Riau telah melakukan kerja sama dengan beberapa pondok pesantren dalam pembibitan dan penangkaran bibit sawit melalui program santripreneur berbasis sawit. Penangkaran bibit sawit dari santri ini merupakan bagian dari salah satu usaha masyarakat yang berhasil meningkat sebagai dampak positif dari program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).
“Saat ini Riau sudah memiliki 98 produsen penangkar kelapa sawit yang tersebar di 11 kabupaten/kota,” imbuhnya.
Acara Panen Perdana Kelapa Sawit dan Peninjauan Kegiatan Santripreneur ini dihadiri oleh Bupati Rokan Hilir Afrizal Sintong, Plt. Direktur Kemitraan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Edi Wibowo, serta anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Rokan Hilir. Turut hadir mendampingi Wakil Presiden dalam acara ini Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Staf Khusus Wakil Presiden Masduki Baidlowi, Bambang Widianto, Masykuri Abdillah, dan Muhammad Imam Azis