Penuhi Kebutuhan Data Real Time
PT Nafasindo Perkebunan telah menjadi pengguna OWL Plantation semenjak 2013. Thifatul Ikhsan Sembiring, Head of IT Department PT Nafasindo Perkebunan,menjelaskan bahwa perusahaan menggunakan layanan sistem OWL Plantation karena mampu mengakomodir kebutuhan bisnis perkebunan sawit. Kebutuhan yang dapat dipenuhi dari proses kegiatan di kebun hingga pemasaran.
“Bagi kami, OWL dapat digunakan sebagai sistem terpadu untuk mengakomodir seluruh modul perkebunan. Sistem ini sangat komplit dan mempermudah dokumentasi data pencatatan di kebun,”ujar Ikhsan.
Menurut Ikhsan, perusahaan menggunakan semua modul yang ada di OWL Plantation. Pasalnya, sistem ini sudah full modul dan terintegrasi. Sebagai contoh, platform digitalisasi panen memberikan manfaat bagus berkaitan sistem pelaporan panen harian. Setelah memakai platform ini, pelaporan data dapat dilakukan di hari yang sama.
Sebelum pakai sistem digital, pelaporan hasil panen baru dikirimkan paling cepat keesokan hari atau H+1 untuk data sampai di kantor kebun, sementara untuk sampai di kantor pusat harus menunggu laporan bulanan yang biasanya dibuat setiap akhir bulan. Menurut Ikhsan, digitalisasi mempercepat proses pelaporan data dari kebun sampai ke kantor pusat. Dengan sistem yang terintegrasi ini, perusahaan lebih mudah memantau prestasi dan produktivitas masing-masing kebun.
“Bagi kami, OWL Plantation membantu pelaporan data bersifat real time. Karena pemilik perusahaan ingin dapatkan data lebih cepat,” ujarnya.
Aplikasi digitalisasi panen dijalankan di Tempat Pengumpulan Hasil (TPH) masing-masing blok. Dengan begitu akan dapat diketahui berapa prestasi panen di setiap blok seperti berat janjang buah dan juga pemakaian tenaga kerja.
Ikhsan menambahkan layanan OWL dapat menekan perilaku kecurangan dan penyimpangan (fraud) karena data tidak dapat dimanipulasi. Dengan data hari ini, menurutnya, pemikiran bisa lebih terbuka dan mengetahui blok yang capaian produktivitas di bawah rata-rata.
“Dengan data real time, kami cepat analisa dan ambil keputusan. Misalkan, ada blok yang kurang bagus panennya, maka kami dapat fokus menangani blok tadi. Sehingga dapat mengikuti standar blok yang bagus,” papar Ikhsan.
Menurutnya, akurasi dan kecepatan data inilah yang akan berpengaruh kepada produktivitas panen. Di lapangan, kerani panen bertanggungjawab menginput data hasil panen. Perusahaan menyedian smartphone berbasis android untuk kerani tadi. Sistem OWL punya keunggulan dapat bekerja saat online dan offline. Karena di kebun tidak semua area terkoneksi jaringan sinyal seluler.
“Ketika sedang tidak terkoneksi, kerani tetap dapat input data. Setelah itu, mereka akan kirim data di kantor estate melalui jaringan internet. Seluruh data biasanya masuk di HO (read-Head Office) di sore hari,” ujarnya.