JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Sumitomo Mitsui Trust Asset Management (SuMi TRUST), perusahaan jasa keuangan dan investasi dari Jepang, mengapresiasi respon pemerintah Indonesia kepada 36 investor dan 23 pembeli dari luar negeri berkaitan Omnibus Law Cipta Kerja. Pernyataan SuMI TRUST ini dikirimkan melalui surat resmi kepada Mahendra Siregar, Wakil Menteri Luar Negeri RI, Kamis (15 Oktober 2020).
“Terima kasih atas jawaban cepat yang anda kirimkan berkaitan surat kami mengenai UU Cipta Kerja. Kami senang dengan penjelasan dari kerangka kerja legislatif dalam rangka mempromosikan pengembangan ekonomi, perdagangan, dan investasi. Dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan. Langkah ini untuk mempertemukan kepentingan sosial dan ekonomi masyarakat Indonesia,” sebagaimana tertulis dalam surat yang ditandatangani Yoshio Hishida, Representative Director And President of Sumitomo Mitsui Trust Asset Management.
“Ada keprihatinan mendalam bagi investor jangka panjang seperti kami terhadap upaya pelemahan reformasi. Padahal, pemerintah sedang menjalankan (reformasi) beberapa tahun belakangan ini,” seperti tertulis dalam salinan surat yang diterima redaksi.
Dalam penutup suratnya dijelaskan bahwa Indonesia dan Jepang telah lama memiliki hubungan ekonomi dan penanaman modal. Untuk itu, Sumitomo Mitsui Trust Asset Management sangat terbuka melanjutkan hubungan dialog konstruktif untuk mendapatkan pemahaman lebih baik berkaitan UU Cipta Kerja.
Sebelumnya, Mahendra Siregar, Wakil Menteri Luar Negeri RI, mengirimkan surat kepada 36 investor dan 23 pembeli termasuk Sumitomo Mitsui Trust Asset Management pada 9 Oktober 2020. Surat ini menjelaskan pandangan dan informasi keliru yang diterima investor berkaitan pasal-pasal spesifik di dalam RUU Cipta Kerja sebelum disahkan.
Khusus mengenai sawit maupun deforestasi, dalam suratnya Mahendra menjelaskan bahwa masing-masing negara memperbaiki manajemen kehutanan supaya tidak terjadi kebakaran sebagaimana melanda Amerika Serikat dan Eropa. Di sisi lain, Indonesia sudah semakin baik untuk mencegah dan mengantisipasi kebakaran lahan.
“Pada 2015, Indonesia berkomitmen dalam pengurangan emisi karbon sebesar 29% pada tahun 2030 dan 41% dengan kerja sama internasional. Secara spesifik untuk sawit, produksinya sekitar 80 persen berasal dari kegiatan no deforestation, no peat, dan no exploitation (NDPE),” papar Mahendra dalam suratnya.
Mahendra menegaska Omnibus Law tetap mematuhi komitmen internasional RI di bawah perjanjian, seperti Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim, Konvensi Keanekaragaman Hayati, Konvensi Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya serta Konvensi Organisasi Perburuhan Internasional.
Mahendra menyatakan dalam suratnya, pemerintah Indonesia sangat terbuka kepada perspektif yang bersifat konstruktif dari para investor. Bagaimanapun juga sangat penting untuk memiliki keseimbangan pandangan.
“Mari kita tidak menyalahkan, melainkan bekerja sama dalam tantangan bersama yang sedang dihadapi di negara maju dan berkembang. Dalam konteks ini, pernyataan diakui dan perhatian dipahami,” tambahnya.
Sebagai informasi 36 investor global dan 23 pembeli mengirimkan surat terbuka kepada pemerintah RI terkait rencana pengesahan Omnibus Law tersebut. Mereka memandang UU yang baru saja disahkan DPR awal pekan lalu berpotensi merusak iklim investasi di Indonesia. “
Kami, para investor global yang bertanda tangan di bawah ini, menulis untuk menyatakan keprihatinan kami atas usulan deregulasi perlindungan lingkungan dalam RUU Cipta Kerja,” kata surat terbuka para investor tersebut.
Para investor diperkirakan punya porsi nilai investasi mencapai US$ 4,1 triliun di Indonesia tersebut juga menyebut RUU Ciptaker berisiko melanggar standar praktek terbaik (best practice) investasi internasional.
Berikut 36 investor global yang mengirimkan surat tersebut:
- A.S.R.Asset Manajement
- Sumitomo Mitsui Trust Asset Management
- Aviva Investors
- BMO Global Asset Management
- Boston Common Asset Management
- Christian Super
- Church Commissioners for England
- The Church of England Pension Board
- Congregation of Sisters of St. Agnes
- Dana Investment Advisors
- Domini Impact Investments LLC
- Dominican Sisters – Grand Rapids
- Dominican Sisters of Mission San Jose
- Dominican Sisters of San Rafael 15. Figure 8 Investment Strategies
- Future Super
- Green Century Capital Management
- Indép’AM
- Karner Blue Capital
- KLP
- Legal & General Investment Management
- Local Authority Pension Fund Forum
- Maitri Asset Management
- NN Investment Partners
- OP Investment Management
- Pax World Funds
- Religious of the Sacred Heart of Mary Western Province
- Robeco
- Seventh Generation Interfaith, Inc.
- The Sister of St. Francis of Philadelphia
- Sisters of St. Joseph of Orange
- Skye Advisors LLC
- Socially Responsible Investment Coalition
- Storebrand Asset Management
- ACTIAM
- Trillium Asset Management