• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Tuesday, 28 March 2023
Trending
  • Menerima Dana Tahap Awal Perdagangan Karbon
  • TBS di Kalbar Capai Harga Tertinggi Rp2.661,93/kg
  • BPDP Menginisiasi Pembentukan Sawit Learning Center (WINNER)
  • RSPO dan ISPO Bukti Sawit Berkelanjutan
  • Provinsi Kaltim Gelar Pasar Murah
  • Transisi Energi Bagi Perlindungan Lingkungan Dari Dampak Perubahan Iklim
  • BPBD Riau Mengirimkan Tim dan Peralatan Penanganan Karhutla ke Bengkalis
  • PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Menjadikan UMKM Sebagai Inti Bisnisnya
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » Teknologi Genom Bermanfaat Bagi Perakitan Varietas Benih
Inovasi

Teknologi Genom Bermanfaat Bagi Perakitan Varietas Benih

By RedaksiJune 4, 20163 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
IMG 8600
IMG 8600
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

Teknologi genom bisa membantu menciptakan  varietas benih baru  sesuai kebutuhan industri sawit nasional. Sebagai contoh, menghasilkan benih resisten ganoderma dan mengidentifikasi kualitas minyak dari berbagai sumber oleifeira.

Teknologi genom sudah diaplikasikan ke dalam  kegiatan sektor pertanian dan perkebunan di sejumlah negara. Secara umum, genom adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari gen dari sebuah organisme. Tujuannya untuk mencari dan menemukan gen yang selanjutnya dapat digunakan untuk kegiatan penyilangan sebagai contoh di tanaman.

“Genomik itu dapat membantu proses persilangan benih dan menemukan gen dari benih unggul  lebih cepat dan mudah,” jelas Muhammad Arief Budiman, Peneliti Orion Genomics dalam perbincangan di Jakarta, pada awal April.

Baca juga :   Petani Sawit Turun ke Jalan, Protes Kebijakan Uni Eropa

Di kelapa sawit, menurut Arief Budiman, teknologi genom sudah diaplikasikan untuk berbagai macam kegiatan. Misalkan saja kerjasama Orion Genomics dan Malaysian Palm Oil Board (MPOB) yang menemukan gen pengatur kandungan minyak sehingga bisa diketahui mana tanaman dura, pisifera, dan tenera.

Tiga tahun lalu, Muhammad Arief Budiman bersama kelompok peneliti MPOB menerbitkan penelitian berjudul “The Oil Palm Shell Gene Controls Oil Yield And Encodes a Homologue of Seedstick”. Penelitian ini adalah terobosan di industri kelapa sawit dunia karena  membantu peningkatan produktivitas sawit.

Riset tersebut sudah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Nature dan mendapatkan respon positif dari berbagai kalangan baik akademisi, pelaku usaha, dan NGO. Pasalnya, penerapan riset ini menjadi jalan keluar untuk kegiatan identifikasi semua gen di tanaman kelapa sawit.

Baca juga :   Anak Petani Sawit: KLHK Jangan Sewenang-Wenang dalam Urusan Kawasan Hutan

Salah satu nilai penting dari riset tersebut adalah penemuan “gen shell” yang diketahui punya peranan mengatur ketebalan tempurung buah sawit yang berhubungan dengan ukuran buah dan produksi minyak yang dapat dihasilkan. Dengan memanfaatkan “gen shell”  ini, produsen bisa memakai   penanda (marker) genetik  untuk  mana bibit yang akan berbuah dura, pisifera, dan hybrid (tenera).

” Jika saya tanam bibit di lapangan tidak tahu mana yang dura dan tenera. Dengan penelitian kami dapat diketahui mana bibit yang bisa menghasilkan tenera sehingga mampu meningkatkan produktivitas.  Selama ini, baik petani atau pengusaha baru tahu jenis buah yang dihasilkan setelah bibit sawit masuk usia empat sampai lima tahun ke depan,” ujar  Arief.

Baca juga :   CPOPC Bersama Perusahaan Indonesia Dan Malaysia Bantu Petani Sawit Honduras

Orion bekerjasama dengan MPOB dalam pemetaan gen di tanaman sawit. Setelah membuat peta genom dapat ditemukaan gen yang mengatur warna kulit buah, gen yang mengatur shell dan berbagai macam. Setelah itu kami cari manfat gen-gen tersebut untuk industri sawit.

“Selain itu, teknologi genom bisa membantu proses seleksi induknya. Sehingga benar-benar diketahui mana induk  dura atau pisifera dan ini semua tanaman bisa diuji,” ujar pria kelahiran Yogyakarta ini. (Qayuum)

(Selengkapnya Majalah SAWIT INDONESIA Edisi 15 Maret-15 April 2016)

kelapa sawit sawit
Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

Petani Sawit Turun ke Jalan, Protes Kebijakan Uni Eropa

1 day ago Berita Terbaru

Anak Petani Sawit: KLHK Jangan Sewenang-Wenang dalam Urusan Kawasan Hutan

4 days ago Berita Terbaru

BPDPKS dan Majalah Sawit Indonesia Promosikan Sawit Sehat Kepada 145 UKMK Solo

5 days ago Berita Terbaru

CPOPC Bersama Perusahaan Indonesia Dan Malaysia Bantu Petani Sawit Honduras

7 days ago Berita Terbaru

APKASINDO : Tuduhan Pepsico dan Campina, Lukai Petani Sawit

1 week ago Berita Terbaru

Apresiasi IOPC 2022, Erick Thohir: Sawit Solusi Bagi Krisis Pangan dan Energi

2 weeks ago Berita Terbaru

Indonesian Planters Society Edukasi Petani Sawit

2 weeks ago Berita Terbaru

Inovasi Teknologi Syngenta untuk Industri Kelapa Sawit Indonesia

2 weeks ago Inovasi

Dwi Sutoro dan Eddy Martono Kandidat Ketum GAPKI, Ini Profil Keduanya

3 weeks ago Berita Terbaru
Edisi Terbaru

Majalah Sawit Indonesia Edisi 136

Edisi Terbaru 1 month ago2 Mins Read
Event

Promosi Sawit Sehat Dan Lomba Kreasi Makanan Sehat UKMK Serta Masyarakat

Event 6 days ago1 Min Read
Latest Post

Menerima Dana Tahap Awal Perdagangan Karbon

10 hours ago

TBS di Kalbar Capai Harga Tertinggi Rp2.661,93/kg

11 hours ago

BPDP Menginisiasi Pembentukan Sawit Learning Center (WINNER)

12 hours ago

RSPO dan ISPO Bukti Sawit Berkelanjutan

13 hours ago

Provinsi Kaltim Gelar Pasar Murah

14 hours ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Go to mobile version