JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Asian Agri telah mengoperasikan 10 unit Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) berkapasitas 19 MW yang tersebar di Jambi, Sumatera Utara, dan Riau sampai tahun ini. Di Sumatera Utara, ada tambahan tiga unit PLTBg yang beroperasi semenjak 2019.
“Tiga unit PLTBg di Sumatera Utara tadi masing-masing kapasitasnya 1,2 MW,” ujar Bernard Riedo, Director of Sustainability and Stakeholder Relations Asian Agri, melalui layanan pesan WhatsApp, Kamis (14 Oktober 2021).
Dijelaskan Bernard, PLTBg ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik untuk mengoperasikan Kernel Crushing Plant (KCP) dan perumahan karyawan di sekitar pabrik.
“Listrik dari PLTBg ini disalurkan kepada masyarakat melalui distribusi ke PLN. Kerjasama penjualan listrik dengan PLN dilakuan di area Riau dan Jambi,” kata Bernard.
Selain mendukung penyaluran listrik, kehadiran PLTBg membawa dampak positif bagi lingkungan dan sustainability. Bernard mengatakan pembangkit listrik tenaga biogas ini akan membantu treatment POME (Palm Oil Mill Effluent), penurunan emisi gas rumah kaca di pabrik kelapa sawit.
“Dampak positif lainnya adalah penurunan penggunaan energi fosil (solar) untuk diesel generator dan mendukung akses listrik ke masyarakat melalui PLN,”pungkasnya.
Sebagai informasi di PLTBg, POME ditempatkan di dalam tanki digester, yang diubah menjadi gas methane dengan menambahkan bakteri. Gas ini yang kemudian dikirim ke PLTBg, yang menghasilkan tenaga listrik.
Gas methane jauh lebih bersih dibandingkan batubara atau minyak fosil lainnya sehingga PLTBg membawa dampak besar bagi lingkungan serta mengurangi emisi di pabrik kelapa sawit dengan penggunaan PLTBg hingga 60 persen.