Lalu dimana kumpeni yang sudah lebih dahulu membikin kebun kelapa sawit percobaan di Palembang? Kumpeni rupanya tidak memlulu berusaha di sektor kelapa sawit, tapi juga merambah perkebunan karet, tembakau, teh, kopi dan tanaman lain yang punya harga tinggi di pasar ekspor.
Dan di Sumatera Bagian Timur hingga ke Sumatera Bagian Urata, Kumpeni tidak berkebun sendiri. Namun sejumlah perusahaan asing seperti Inggris, Belgia, Prancis, Swiss, Amerika dan Norwegia dikasih jatah berusaha disana. Mayoritas bertanam karet. Biar para pengusaha ini terorganisir, pada 1910 kumpeni membikin suatu perkumpulan bernama Algemeene Vereeniging Rubberplanters ter Oostkust Sumatera (AVROS).
Sebenarnya organisasi ini boleh disebut organisasi akal-akalan. Sebab orientasinya bukan melulu untuk mengurusi soal bagaimana caranya hasil perkebunan meningkat dan bernilai ekspor meroket. Tapi yang lebih utama diurusi justru pengadaan kuli untuk kerja di perkebunan para pengusaha. Makanya juga AVROS menghadirkan anak perkumpulan baru bernama java Immigration Beurau of AVROS (JIBA) atau Badan Penyedia Buruh Imigrasi dariJawa.
Usaha berkembang, enam tahun kemudian AVROS membangun sebuah lembaga penelitian yang diberi nama Association Proefstation der AVROS (APA). Lembaga ini fokus pada penelitian karet.
Penulis : Abdul Aziz