Dan satu lagi yang paling penting, pemerintah telah mengambil peran penting dalam membina para petani kelapa sawit untuk menjadi petani modern dan profesional dengan menghadirkan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Melalui Badan Layanan Umum (BLU) ini, pemerintah mengiring petani untuk kelak bisa menghasilkan TBS yang lebih berkualitas, ramah lingkungan dan menyiapkan petani-petani muda melalui beasiswa untuk menjadi estafet keberlanjutan Kelapa Sawit yang lebih berkualitas tadi.
Memang hal-hal semacam itulah yang meski dilakukan. Sebab kedepan kelapa sawit musti muncul sebagai produk yang clear, legal, terlindungi dan diapresiasi. Kelapa sawit muski bisa diusahakan seimbang antara usaha besar dan yang kecil.
Kelapa sawit juga baru mampu mengelola pengaruhnya dipasar global maupun lokal. Baik secara bisnis, ekonomi, dan politik. Termasuk juga, pelaku dan lembaga kelapa sawit harus bisa bersinergi. Sebab tantangan industri kelapa sawit akan terus membesar, terutama tantangan pada dinamika pasar pada sejumlah negara yang protektif dan mengumbar lebih banyak syarat dagang.
Begitu juga di dalam negara. Persaingan antar perusahaan dan pelaku kelapa sawit tak bisa diketepikan. Namun patut kita sepakati bahwa kepentingan bersama dalam menghadapi pasar global harus dinomorsatukan.
Penulis : Abdul Aziz