Cerita lelaki bertubuh kurus ini, sopir truk itu digaji oleh perusahaan tempatnya bekerja Rp. 1,2 juta sebulan. Selain itu, supir masih dapat bonus Rp. 500 per ton. Itu jika truk mengangkut kayu cip. “Kalau kayu log beda lagi. Per trip, supir dapat bonus Rp. 600 ribu,” dia merinci. Masih menurut sumber ini, ada empat kontraktor yang bekerja untuk perusahaannya. Ada AA, Sarindo, EAP dan Star. “Itu kontraktor besar yang ada di sini. Kontraktor kecil-kecilan ada juga. Biasanya mereka memborong untuk penanaman akasia,” ujarnya.
Itulah sekelumit cerita di sana. Di lahan konsensi milik PT. Sumatera Riang Lestari (SRL), perusahaan pemasok bahan baku untuk RAPP, anak perusahaan Pacific Resources International Holding Limited (APRIL). Saat itu, hampir dua tahun SRL bercokol di sana, diatas lahan seluas 38.000,49 hektar lewat SK Menhut no. 327 tahun 2009. Seorang sumber menyebut , selama perusahaan itu beraktifitas, sudah sekitar 10 ribu hektar hutan alam yang ditebangi dengan produksi rata-rata 6.000 ton per hari. Hutan alam yang memiliki kedalaman gambut antara 2-4 itu kemudian ditanami akasia.
Di Riau, SRL adalah salah satu perusahaan perhutanan yang melumat hutan alam dan kemudian ditanami akasia. Menurut Jikalahari, tak satupun perusahaan perhutanan yang lahannya sesuai katagori yang di syaratkan oleh undang-undang , Hutan Tanaman industri (HTI) hanya boleh pada lahan alang-alang, semak belukar atau tanah kosong.
Penulis : Abdul Aziz