Direktorat PKHL menyelenggarakan talkshow ke-2 pada Pavilion Indonesia COP 27 UNFCCC di Sharm El Sheikh, Mesir dengan tema Collaborative Partnership on Land and Forest Fire Management in Dealing with Climate Change Issue (15/11/2022).
Dalam talkshow tersebut digambarkan pentingnya kolaborasi dan kerjasama para pihak termasuk mitra atau donor dalam memberikan dukungan pengendalian karhutla sebagai bagian dari upaya mitigasi pengendalian iklim dan mendukung pencapaian target Indonesia FOLU Net Sink 2030 dan target NDC.
Di dalam opening remarks-nya, Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Laksmi Dhewanthi menyampaikan bahwa Indonesia telah belajar banyak dan berpengalaman menghadapi karhutla, salah satunya karhutla pada tahun 2015. Setelah karhutla tersebut maka Indonesia mengutamakan pencegahan karhutla dengan tanpa mengesampingkan upaya pemadaman dan penanganan pasca.
“Salah satu upaya pencegahan yang dilakukan adalah dengan terus mengembangkan kolaborasi dan kerjasama para pihak termasuk mitra atau donor. Kolaborasi dan kerjasama tersebut dapat mengisi gap yang ada dalam kegiatan dalkarhutla dan mendukung pencapaian target FOLU Net Sink 2030,” ungkap Laksmi.
Kasubdit Penanggulangan Karhutla Direktorat PKHL Israr Albar menyampaikan pentingnya kerjasama internasional di dalam upaya pengendalian karhutla mengingat kebakaran memberikan dampak yang signifikan terhadap kondisi global.
“Selain itu beberapa ahli memprediksi bahwa perubahan iklim dan perubahan penggunaan lahan diperkirakan akan meningkatkan intensitas kebakaran sebesar 14% pada tahun 2030 dan 30% pada akhir 2050 sebagaimana yang dilaporkan oleh UN Environment Programme pada tahun ini. Tantangan tersebut tentunya harus dihadapi secara bersama-sama dengan meningkatkan kerjasama dan kolaborasi apabila negara-negara ingin mengurangi emisi GHG pada tataran global,” tambah Israr.
Selain itu, Israr juga menyampaikan secara umum gambaran organisasi Direktorat PKHL dan perjalanan kerjasama yang telah ditempuh dengan berbagai mitra sejak berdirinya Direktorat PKHL.
Amy Duchelle dari Food and Agriculture Organization (FAO) menjelaskan bahwa FAO telah memberikan dukungan kepada berbagai negara dalam konteks pengendalian karhutla. Pada berbagai pertemuan seperti COFO -26 dan World Forestry Congress, FAO mempunyai agenda tersendiri terkait dengan kebakaran hutan dan baru-baru ini meluncurkan Global Fire Management Platform.
“Proyek kerjasama dibawah Global Fire Management Platform yaitu Assuring the Future of Forests through Integrated Risk Management (AFFIRM) dengan AFoCO saat ini sedang dilaksanakan sampai dengan tahun 2025,” terang Amy.
Ma Hwan Ok dari International Tropical Timber Organization menyampaikan bahwa ITTO mempromosikan penerapan prinsip Integrated Fire Management (IFM) di dalam berbagai proyek terkait forest fire termasuk proyek yang telah dilaksanakan di Indonesia pada tahun 2021 sampai dengan 2022 dengan tema Capacity Building on Forest and Land Fire Management in Indonesia.
“Hal tersebut dilakukan agar pelaksanaan kegiatan dalkarhutla memperhatikan prinsip IFM. Kerjasama ITTO bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dalam menghadapi tantangan karhutla, meningkatkan upaya lokal dengan penerapan community based fire management serta pertukaran pengalaman dan keahlian antar negara,” imbuh Ma.
Vong Sok dari Sekretariat ASEAN mengungkapkan bahwa landasan fundamental kerjasama di Asia Tenggara Adalah ASEAN Agreement on Transboundary Haze Pollution (AATHP).
“Dokumen inti di dalam kerjasama di ASEAN mengacu pada Roadmap on ASEAN Cooperation Towards Transboundary Haze Pollution Control with Means of Implementation, ASEAN Peatland Management Strategies, dan ASEAN Program on Sustainable Management of Peatland Ecosystems,” sebut Vong.
Talkshow ini dapat menjadi wadah untuk merawat dan mengembangkan jejaring kerja dengan para mitra/donor sehingga terwujud kolaborasi dan kerjasama terkait dalkarhutla, serta diharapkan dapat meningkatkan inisiatif, peluang kerjasama /kolaborasi dan menjaring partisipasi para pihak.
Acara talkshow ke-2 pada Pavilion Indonesia COP 27 UNFCCC di Sharm El Sheikh berjalan dengan lancar dengan moderator Penasihat Senior Menteri Bidang Perubahan Iklim dan Konvensi Internasional KLHK Nur Masripatin.
Sumber: sipongi.menlhk.go.id