JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Berkurangnya pasikan minyak sawit di pasar global memberikan dampak positif kepada harga.
Fadhil Hasan, Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menyebutkan ekspor minyak sawit (CPO) dan turunannya sengaja ditahan untuk menjaga stok minyak sawit nasional, yang sempat menurun selama tiga bulan terakhir.
“Stok minyak sawit Indonesia sempat menipis atau berada di bawah 2 juta ton. Kemudian, pada Juli produksi merangkak naik setelah mengalami penurunan selama dua bulan berturut-turut,” kata kata Fadhil Hasan Direktur Eksekutif GAPKI dalam rilis yang diterima Sawit Indonesia pada Selasa (13/9).
Akibat stok CPO Indonesia dan Malaysia menipis serta aksi menahan ekspor dari Indonesia, telah menggenjot harga CPO global.
Pada pekan pertama Agustus, harga CPO global berada di bawah US$ 700 per metrik ton. Kemudian, pekan kedua dan sampai akhir bulan harga terus bergairah dan menujukkan tren kenaikan hingga mencapai US$ 780 per metrik ton untuk pertama kalinya sejak September 2014 yang lalu.
GAPKI memperkirakan harga CPO global terus meranjak naik sepanjang September 2016.
“Pekan pertama September sudah bergerak di kisaran kisaran US$ 750 – 790 per metrik ton. Sampai akhir September diperkirakann akan bergerak di kisaran US$ 730 – 770 per metrik ton,” pungkas Fadhil. (Ferrika)