Bekerjasama dengan desa rawan kebakaran menjadi pilihan strategis perusahaaan sawit. Salah satunya PT Bahari Gembira Ria, anak usaha Minamas Plantations, yang telah menggandeng empat desa rawan kebakaran di Jambi.
“Nama Desa Gambut Jaya ini sudah terkenal. Di internet, kalau dicari nama desa ini yang muncul persoalan kebakaran,”ujar Wihernanto, Kepala Desa Gambut Jaya, Kecamatan Sungai Gelam, Jambi, saat mendampingi kunjungan sejumlah jurnalis ke desanya, pada 10 Agustus 2017.
Wihernanto menyebutkan masalah kebakaran telah terjadi semenjak 2004. Puncaknya terjadi pada 2015, kebakaran lahan hebat terjadi di desa yang berpenduduk 989 jiwa. Lahan sawit milik warga seluas 270 hektare dilalap api.”Hampir 70 persen tanaman yang terbakar memasuki usia panen,”ujar transmigran asal Brebes, Jawa Tengah ini.
Pemicu kebakaran lahan belum dapat diketahui. Kendati, pihak kepolisian telah melakukan penyelidikan. Bahkan di salah satu blok areal yang terbakar sempat dipasang garis polisi. Wihernanto menceritakan kebakaran di desanya berlangsung tiga bulan lamanya. Walaupun, kegiatan pemadaman dibantu ratusan personil mulai dari aparat keamanan, petugas pemadam kebakaran sampai relawan. Dengan kedalaman gambut 15 meter, api menjadi sulit dipadamkan. Di atas permukaan, api bisa saja mati. Tetapi, di dalam tanah bara api masih menyala.
“Kebakaran baru mereda setelah hujan turun selama beberapa hari,” ujarnya.
Selama kebakaran, pendapatan warga Desa Gambut Jaya menjadi tidak menentu. Mayoritas mereka bergantung kepada hasil panen sawit. Petani sawit di desa ini terbagi dua yaitu petani sawit swadaya yang bekerja di lahan sendiri. Adapula petani mitra perusahaan sawit atau biasa disebut sebagai plasma. Akibatnya, rata-rata pendapatan petani turun sampai 50%. Ini disebabkan merosotnya produksi buah sawit selama kebakaran terjadi
“Gara-gara kebakaran, pendapatan warga turun drastis. Bahkan ada warga yang terpaksa menjual lahannya. Untuk digunakan membayar pinjaman bank,”kenang Wihernanto.
Pasca kebakaran tahun 2015, Desa Gambut Jaya termasuk ke dalam daftar 731 desa sebagai area rawan kebakaran hutan dan lahan berdasarkan kajian pemerintah. Dengan status ini, Desa Gambut Jaya mendapatkan perhatian besar dari pemerintah.
Ketika meninjau lahan bekas kebakaran, nampak excavator sedang bekerja membuat parit kanal. Pembuatan kanal ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo. Jarak antara kanal satu dengan yang lain sekitar 500 meter. Panjang kanal dapat mencapai 10 kilometer.” Kalau ada kanal penyebaran api dapat dilokalisir. Selain itu, kanal akan menjadi sumber air di lahan warga,” tambah Wihernanto.
Desa Gambut Jaya menempati lahan seluas 2.580 hektare yang berbatasan dengan perkebunan sawit sejumlah perusahaan. Itu sebabnya, desa ini mendapatkan bantuan dan dijadikan mitra perusahaan dalam program pengendalian kebakaran lahan. Adalah PT Bahari Gembira Ria, anak usaha Minamas Plantations, yang menjalin kerjasama dengan Desa Gambut Jaya dalam program Desa Mandiri Cegah Api. Program ini berlangsung di beberapa wilayah sekitar operasional perusahaan di daerah Jambi. Di areal PT Bahari Gembira Ria, ada tiga desa lain yang terlibat program ini yaitu Desa Sumber Agung, Desa Parit dan Desa Arang-arang.