JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Tingkat suku bunga kredit (lending rate) di Indonesia selama ini merupakan tertinggi dikawasan Asia. Rerata tingkat suku bunga kredit di Indonesia dalam priode tahun 2008-2016, mencapai 12,7 persen per tahun. Sementara di negara Malaysia yang merupakan pesaing utama Indonesia dalam industri minyak sawit dunia hanya sekitar 4,9 persen per tahun.
Demikian juga di Thailand yang juga merupakan produsen minyak sawit terbesar ke tiga dunia, rataan tingkat suku bunga kredit hanya 6,6 persen. Dengan tingkat suku bunga kredit yang lebih tinggi di Indonesia tersebut berarti pelaku industri minyak sawit Indonesia, membayar bunga modal yang lebih tinggi dibandingkan biaya modal yang dibayar pelaku sawit di Malaysia dan Thailand. Hal ini berarti juga biaya barang-barang modal yang digunakan untuk peningkatan produktivitas minyak sawit Indonesia lebih mahal di bandingakan di negara Malaysia dan Thailand.
Sehingga wajar saja tingkat produksi minyak sawit di Malaysia lebih tinggi di bandingkan di Indonesia. Produksi minyak sawit di malaysia saat ini telah mencapai rata-rata 5 ton per hektar, sementara di Indonesia masih sekitar 3,6 ton per hektar. Hal ini menunjukan bahwa peneurunan tingakat suku bunga kredit di Indonesia sangat signifikan meningkatkan produktivitas kebun sawit.
Sumber: GAPKI