JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Program Jaga Zapin (Jaga Zona Pertanian, Perekonomian dan Industri) yang dipelopori Kejaksaan Tinggi (Kajati) Riau membawa dampak positif bagi perekonomian Riau khususnya petani sawit. Walaupun baru setahun berjalan, berkat kerja keras Kepala Kejaksaan Tinggi ( Kajati) Riau Dr. Supardi beserta jajarannya faktanya Jaga Zapin telah menjadi rujukan bagi daerah sentra sawit.Kesuksesan inilah yang membawa program Jaga Zapin mengikuti kegiatan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Kejaksaan RI Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Menpan RB di Hotel GranDhika Iskandarsyah Jakarta Selatan Kamis (5/10/2023).
Dalam kompetisi ini, Dr. Supardi didampingi Asisten Pembinaan Kejaksaan Tinggi Riau Dr. Robinson Sitorus, S.H., MM., M.H, Asisten Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Riau Imran Yusuf, S.H., M.H dan Koordinator bidang Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Riau Fauzy Marasabessy, S.H, M.H.
Tak main-main, tim juri Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik menghadirkan Kapusdastrimti Kejaksaan Agung RI Dr. Siswanto SH,.MH, Asisten Deputi Koordinasi dan Fasilitasi Startegi Pengembangan Praktek Terbaik Pelayanan Publik Ajib Rakhmawanto S.IP,.M.SI, Dr dan Fahrul Rizal Analis Kebijakan Madya pada Deputi Bidang Pelayanan Publik, Kementerian PANRB.
Adapun peserta yang mengikuti Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Kejaksaan RI Tahun 2023 yaitu Sekretaris Jaksa Agung Muda Pengawasan, Kepala Kejaksaan Tinggi Aceh, Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, Kepala Kejaksaan Tinggi Riau, Kepala Kejaksaan Tinggi Gorontalo, Kepala Kejaksaan Negeri Batam, Kepala Kejaksaan Negeri Tanjung Pinang, Kepala Kejaksaan Negeri Tanggamus, Kepala Kejaksaan Negeri Lampung Selatan, Kepala Kejaksaan Negeri Tasikmalaya, Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Semarang, Kepala Kejaksaan Negeri Brebes, Kepala Kejaksaan Negeri Gunung Kidul, Kepala Kejaksaan Negeri Makassar dan Kepala Kejaksaan Negeri Soppeng.
Saat jumpa pers pada Jumat (6 Oktober 2023), Kasi Penkum Kejati Riau Bambang Heripurwanto SH., MH., menjelaskan bahwa presentasi Program Jaga Zapin mendapatkan apresiasi dari tim penilai.
Dalam paparannya Kepala Kejaksaan Tinggi Riau Dr. Supardi menguraikan kemampuan Jaga Zapin untuk mengatasi permasalahan di sektor perkebunan sawit di provinsi Riau. Latar belakang program Jaga Zapin yaitu sebagai implementasi dari reformasi birokrasi yang mengadopsi tarian Melayu Zapin yang secara historis merupakan bentuk akulturasi budaya yang akomodatif dan kolaboratif.
“Tujuan Jaga Zapin memperbaiki tata kelola di sektor perkebunan kelapa sawit, Memperbaiki harga TBS, Memperbaiki regulasi di sektor kelapa sawit yang berkeadilan bagi para petani/pekebun sawit dan dunia usaha. UU No. 11 Tahun 2021 tentang Kejaksaan Republik Indonesia,” ujar Supardi dalam sesi presentasi.
Sebagai bukti kesuksesan Jaga Zapin, sejumlah pengurus DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Provinsi Bengkulu, langsung menemui Kejaksaan Tinggi Bengkulu. Hal ini disampaikan oleh Jhon Simamora, SH Sekretaris DPW APKASINDO Provinsi Bengkulu, didampingi Manonggor Siahaan.
“Kami sudah bertemu dengan Pimpinan Kejati Bengkulu untuk membicarakan perihal Jaga Zapin Riau dan akan ada pertemuan lanjutan,” ujarnya.
Jhon Simamora menyambut baik keikutsertaan Program Jaga Zapin dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Kejaksaan RI 2023.“Saya melihat kuat sekali pelayanan publik dalam Jaga Zapin tersebut, dan kami ingin segera bisa diterapkan di Bengkulu.”
Pasalnya harga penetapan TBS (Tandan Buah Segar) sawit di Disbun Bengkulu sangat berbeda dengan realisasinya di pabrik kelapa sawit.
“Terus terang kami cemburu dengan Riau, apalagi di Riau sudah ada harga Petani Mitra Swadaya dan kami melihat peran kuat dari Kajati Riau sangat kuat untuk mewujudkan itu,” lanjut Jhon Simamora.
Ucapan Jhon ini mengacu kepada pergerakan harga TBS Petani sawit di Riau sepanjang 6 bulan terakhir tertinggi se-Indonesia. Lain halnya petani di Bengkulu hanya bisa gigit jari.
Apalagi Kejaksaan Tinggi Riau sudah mewujudkannya dalam bentuk MoU atau Nota Kerjasama antara 12 Kejari Kabupaten Kota se Riau dengan 12 Bupati / Walikota se Riau untuk mengawal implementasi di seluruh PKS-PKS di Riau, lanjutnya.
“Kami berharap dengan kompetisi ini, program Jaga Zapin lebih cepat diadopsi oleh Kejaksaan Tinggi Provinsi Bengkulu. Maka ini sangat kami harapkan karena pabrik dan kebun sawit itu ada di Kabupaten,” pungkas Jhon Simamora.