Trakindo Utama menguasai 20% pangsa pasar alat berat nasional. Sebagai penyedia solusi alat berat Caterpillar, perusahaan yang berdiri tahun 1970 ini mempunyai layanan purna jual terbaik bagi pelanggannya.
Kinerja industri alat berat pada tahun ini semakin tumbuh setelah membaiknya harga komoditas di sektor perkebunan maupun pertambangan. Faktor penopang lainnya adalah program pembangunan infrastruktur yang dijalankan pemerintahan Joko Widodo. Peluang ini menjadi perhatian PT Trakindo Utama yang berupaya memperkuat layanan purna jual dan jaringan distribusi unit
“Kenaikan penjualan mulai terlihat pada tahun 2017. Itu sebabnya, pendapatan ditargetkan bisa meningkat antara 10 sampai 15 persen,” kata Ali R Alhabsyi, Managing Director PT Trakindo Utama dalam diskusi bersama media, pada 23 Agustus 2017 di Jakarta.
Trakindo Utama tetap mengandalkan pendapatan dari sektor konstruksi dan pertambangan. Di kedua sektor ini, merek Trakindo sudah familiar di telinga pelaku industri. Selain kualitas unit sesuai kebutuhan pelaku industri di lapangan. Menurut Ali R Alhabsyi, harga komoditas batubara yang sempat turun dua tahun terakhir memang berdampak kepada porsi penjualan unit Trakindo. Pasalnya, selama ini Trakindo mengandalkan sektor pertambangan untuk menyerap pasokan alat berat mereka.
Tumbuhnya permintaan alat berat dipengaruhi keinginan pelaku industri dalam meremajakan unit. Ali Alhabsyi menambahkan sekitar empat tahun lalu di saat harga komoditas sedang tinggi membuat pelaku industri menunda peremajaan. Barulah mulai tahun lalu kegiatan penggantian unit dilakukan secara bertahap. “Itu sebabnya, permintaan alat berat perlahan tumbuh semenjak tahun lalu. Bahkan stok alat berat mulai terbatas karena tingginya permintaan,” kata Ali Alhabsyi.
Pada 2017, total penjualan alat berat diperkirakan antara 10 ribu-11 ribu unit. Angka ini lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya sekitar 7.250 unit. Dari jumlah tadi, Trakindo menguasai pangsa pasar alat berat nasional sekira 20%. Kontribusi utama penjualan adalah sektor pertambangan dan konstruksi.
Ivan Tulong, Chief Sales Officer PT Trakindo Utama, menyebutkan bahwa program pemerintahan Jokowi yang membangun infrastruktur di setiap daerah memberikan dampak sangat besar terhadap kebutuhan alat berat. Secara year on year, penjualan unit di sektor konstruksi dapat melebihi 30 persen. “Inisiatif pemerintah di sektor infrastruktur patut diapresiasi dan sangatlah bagus,” kata Ivan.
Sementara itu di sektor perkebunan, dijelaskan Ivan Tulong bahwa kontribusi terbesar berasal dari kelapa sawit. Kontribusi kelapa sawit terhadap penjualan Trakindo di kisaran 10%. Sejatinya, Trakindo sudah lama memasarkan unit Caterpillar di perkebunan sawit. Tetapi baru lima tahun terakhir, pemasaran di sektor perkebunan menjadi perhatian serius.