Oleh: Research dan Development Dept. PT Mitra Sukses Agrindo (2018)
Dewasa ini dunia persawitan di Indonesia bahkan di Malaysia sedang dihantui oleh monster yang mengancam investasi perkebunan sawit yang mana monster tersebut adalah jamur patogen Ganoderma, penyebab busuk pangkal batang atau dikenal dengan istilah Basal Stem Rot (BSR) pada tanaman kelapa sawit. Ancaman jamur patogen ini tidak main-main dimana menurut Ganoderma Center (2008) jamur ini mampu menghancurkan populasi sawit sampai sekitar 60 %. Serangannya tidak hanya menyerang sawit tua, sawit muda sudah diserangnya. Seperti beberapa kasus yang ditemukan di Sumatera Utara, Bangka, Sumatera Selatan, Jambi dan Riau serta Kalimantan.
Salah satu penyebab munculnya penyakit ini adalah lahan-lahan perkebunan sawit tersebut telah mengalami degradasi yang luar biasa. Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2008, lahan terdegradasi mencapai 38,6 Juta Ha. Angka ini cenderung terus meningkat dari tahun ke tahun. Salah satu indikator kerusakan lahan tersebut adalah kandungan bahan organik yang relatif rendah. Data hasil penelitian tanah yang dilakukan oleh Balai Penelitian Tanah Bogor (2008) 73 % tanah masuk dalam kategori rendah (C organik <2 %), sisanya 23 % termasuk dalam kategori sedang (C organik 2 – 3 %) dan hanya 4 % yang memiliki kandungan C organik tinggi (> 3 %).
Terdegradasinya lahan-lahan tersebut menimbulkan pengaruh-pengaruh negatif terhadap tanah baik dari sifat fisik, kimia, maupun biologisnya sehingga berakibat terhadap antara lain daya sangga tanah menurun, efesiensi penyerapan unsur hara menurun, dan jumlah serta aktifitas mikroba bermanfaat dalam tanah akan menurun tajam.
Maka sudah menjadi keharusan mulai sekarang dan seterusnya perhatian terhadap kesehatan tanah mendapat perhatian serius karena umur produktif kelapa sawit yang panjang (± 25 tahun) memerlukan daya dukung tanah yang baik untuk tetap berproduksi optimal dan oleh karenanya penggunaan pupuk organik pilihan merupakan langkah strategis dalam rangka upaya perbaikan tingkat kesuburan tanah.
Tim Agronomi PT Mitra Sukses Agrindo (PT MSA) baru-baru ini menemukan fakta bahwa tanaman generasi satu usia muda pun sudah terserang Ganoderma seperti terjadi di Jambi, Bangka, Sumatera Selatan, Riau dan Sumatera Utara. Apabila jamur pathogen Ganoderma ini telah muncul maka akan sulit untuk diatasi. Namun jamur pathogen ini dapat dikendalikan melalui perlakuan biokontrol berbasis Trichoderma yang merupakan jamur antagonis bagi pathogen Ganoderma sehingga keberadaan jamur bermanfaat ini di tanah menjadi penting untuk mengendalikan pathogen Ganoderma yang mematikan itu.