Nunik Maharani Maulana, Group Head of Corporate Communications PT Austindo Nusantara Jaya Tbk
Nunik Maharani Maulana punya strategi baik dalam menghadapi isu negatif di industri sawit. Sarannya, perusahaan harus terbuka terhadap program sosial dan lingkungan yang berdampak positif bagi masyarakat dan terus membangun komunikasi.
Mengawali kerja menjadi sekretaris di Departemen Reseach and Development perusahaan sekuritas pada 1990, lalu bekerja di perusahaan tambang multinasional di Kalimantan Timur, menjadi bekal Nunik Maharani Maulana terus berkarier hingga saat ini. Kini, perempuan yang lahir dan besar di Jakarta ini memegang peranan penting di perusahaan yang bergerak di sektor perkebunan.
Bahkan, Nunik Maharani Maulana atau yang akrab disapa Nunik punya peranan penting dalam menjaga citra perusahaan di mata publik. Dalam pandangannya, strategi dan program komunikasi yang disusun secara baik dapat membangun reputasi positif bagi perusahaan. Sehingga dengan membangun kepercayaan publik yang cukup besar dapat memberikan efek positif bagi keberlanjutan perusahaan.
Nunik yang telah malang melintang dalam dunia komunikasi ini, sekarang menjabat Group Head of Corporate Communications PT Austindo Nusantara Jaya Tbk, dan bertugas membangun komunikasi perusahaan tidak hanya untuk pihak luar saja melainkan penting juga disampaikan pada pihak internal perusahaan untuk membangun pemahaman terhadap grup perusahaan sehingga visi dan misi perusahaan dalam menjalankan bisnis dapat dicapai dengan keterlibatan karyawan dan meningkatkan kebanggaan atas kiprah perusahaan.
Nunik mengakui, pendidikan formal yang pernah dijalani di salah satu kampus Public Relations sebagai bekal mencari ilmu bukan satu-satunya yang membetuk dan membantu dalam berkarier di bidang komunikasi. Melainkan, pengetahuan dan pengalaman lebih banyak didapat saat berinteraksi langsung dengan kolega dan jaringan yang berpengalaman di dunia komunikasi serta pengalaman langsung di lapangan.
“Pengalaman saat bekerja di perusahaan pertambangan di Sangata (Kalimantan Timur) yang masuk pada daerah remote. Di situ, awal saya kenal dengan banyak orang yang datang dari berbagai daerah dan negara. Di perusahaan tersebut saya ditempa, tidak hanya secara personal namun juga profesional,” kenang Nunik saat ditemui di Jakarta.
Pengalaman bekerja di berbagai perusahaan dan pernah mengelola Public Relations Agency yang ia dirikan bersama seorang mitra, menjadikan Nunik tidak gamang saat bergabung di PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJ) pada 2016 mendapat tanggung jawab di Departemen Komunikasi.
Saat disinggung mengenai tantangan apa yang dihadapi bekerja di perusahaan perkebunan yang bertanggung jawab menjaga image perusahaan, Nunik mengatakan berkaca dari pengalaman saat bekerja di perusahaan tambang, kendati sudah melakukan banyak hal positif untuk masyarakat tetapi pandangan negatif kepada perusahaan.
Nunik menegaskan kini saatnya bagaimana masyarakat luar lebih mengetahui tentang keberadaan dan aktivitas perusahaan. “Sekarang ini, perusahaan sebaiknya tidak lagi “low profile”. Istilahnya harus “talking the walk”. Semakin dikenal dan diakui masyarakat, reputasi perusahaan semakin baik.”
Berkaitan dengan isu negatif di industri kelapa sawit, wanita berkaca mata ini punya tips dan strategi khusus. Setiap persoalan sebaiknya ditanggapi dengan tenang. “Kita lihat dulu persoalannya, apakah masyarakat belum tahu dampak positif sawit. Jika orang tidak memahami konteks persoalan maka mudah untuk berpikir negatif,” ucapnya.
Kini, perusahaan tempat berkarier Nunik yang memiliki wilayah operasi di Papua Barat, terus berupaya maju dan berkembang dengan masyarakat sekitar. Pembangunan lingkungan dan sosial, menjadi fokus salah satunya dengan melakukan assesment kebutuhan masyarakat.