JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) giat berdiplomasi dan melobi kalangan pelaku usaha India dalam rangka meningkatkan perdagangan ekspor sawit. Pada 26 Maret lalu di Medan, Sumatera Utara, DMSI menggalang pertemuan dengan The Solvent Extractors’ Association of India (SEA) dan Solidaridad sebagai tindak lanjut pertemuan sebelumnya di Jakarta, 19 Desember 2018.
“Rapat ini sudah memusatkan perhatian kepada upaya meningkatkan volume perdagangan minyak sawit dari Indonesia ke India, termasuk kampanye untuk meningkatkan kesadaran konsumen di India mengenai sisi baik lminyak sawit dan juga akan mengusulkan harmonisasi tarif kepada pemerintah,” kata Derom Bangun, Ketua Umum DMSI, dalam keterangannya.
Hadir dalam rapat ini antara lain Wilistra Danny Asisten Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kemenko Perekonomian, Atul Chaturvedi, Presiden SEA India, dan pengurus asosiasi sawit dari Indonesia dan India.
Derom menyebutkan bahwa India menjadi importir sawit terbesar di dunia sekarang rerata 9 juta tahun. Dari jumlah tadi, suplai CPO sekira 6 juta dari Indonesia.
“Dalam 35 tahun terakhir, kenaikan didominasi impor minyak nabati lain seperti minyak kedelai dan minyak bunga matahari, tetapi impor minyak sawit stagnan,” jelasnya.
Wiliastra Dany menerangkan bahwa pemerintah memberikan dukungan penuh untuk usaha yang dilakukan oleh kelompok kerja bersama ini. Sebab pasar India sangatlah penting bagi industri minyak sawit Indonesia, dan berharap bahwa kelompok kerja bersama ini dapat memimpin inisiatif untuk pengembangan kelapa sawit yang berkelanjutan di kedua negara.
Pengalaman Derom bahwa peningkatan impor di India banyak ditentukan oleh refinery. Karena itu peningkatan impor minyak nabati sebanyak 600 ribu sampai 700 ribu ton setiap tahun hanya dinikmati oleh minyak nabati lain itu, minyak kedelai dan minyak bunga matahari.
Itu sebabnya dalam rapat ini dibahas ekspor minyak sawit ke India dapat ditingkatkan jika pajak ekspor CPO Indonesia dapat dirasionalisasi. Dalam 3-5 tahun terakhir, impor minyak sawit ke India tidak menunjukkan peningkatan berarti, dan kalah bersaing dengan minyak nabati lainnya seperti minyak kedelai dan bunga matahari yang pertumbuhannya cukup besar.
Pentingnya minyak sawit bagi kedua negara, Indonesia dan India, tidak boleh disepelekan. Hal ini dikatakan Atul Chaturvedi, Presiden SEA India, bahwa Indonesia telah membantu India dalam memenuhi kebutuhan minyak nabati dalam negeri mereka.
“India merupakan pasar yang sedang berkembang dan Indonesia perlu menfokuskan usahanya untuk meningkatkan ekspor ke India untuk menyerap peningkatan produksi sawit dalam negri,” pungkas Atul