Dukungan ketersediaan bahan baku dan bekal pengalaman menjadikan PT Clariant Adsorbent Indonesia sebagai produsen terkemuka bleaching earth di kawasan Asian Pasifik. Mempunyai empat fasilitas produksi berkapasitas total 210 ribu ton per tahun yang berlokasi di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatera Utara.
Proses pengolahan minyak sawit menjadi minyak goreng membutuhkan komponen bleaching earth untuk menghasilkan warna lebih cerah. Tanpa penggunaan bleaching earth, ada kemungkinan konsumen berpikir dua kali dalam mengonsumsi minyak goreng sawit. Sebab, selain warna asli minyak sawit kemungkinan dapat mengurangi selera makan konsumen, juga ada kandungan yang tidak diinginkan lainnya, yang dapat mengganggu kesehatan.
Salah satu produsen bleaching earth terbesar adalah PT Clariant Adsorbents Indonesia yang berdiri semenjak tahun 1987 di Indonesia dikelola oleh kelompok usaha CLARIANT yang memiliki banyak industri kimia khusus salah satunya memproduksi bleaching earth. Bleaching earth sendiri diproduksi CLARIANT di 7 negara di dunia termasuk Indonesia. Pandu Wibowo, Head of Sales South East Asia & Pacific PT Clariant Adsorbents Indonesia menjelaskan bleaching earth merupakan tanah pemucat yang digunakan dalam proses penyaringan minyak goreng. Fungsi utamanya menjadi penyerap (adsorbent) pengotor yang terdapat di dalam minyak makan mentah belum diolah.
“Bahan dasar bleaching earth kami bersumber dari bentonite. Lebih spesifik calcium bentonite dengan struktur montmorillonite tergolong dalam kelas silika,” ujar Pandu.
Pandu Wibowo menjelaskan bentonite dapat digunakan beragam aplikasi seperti pemurnian minyak makan, pembuatan cetakan dalam industri pengecoran logam, toxin binder dalam industri pakan ternak, softener di powder detergent, aditif dalam industri pulp & paper dan pendukung dalam pembangunan konstruksi maupun pertambangan serta waste water treatment.
Sebagai informasi, bentonit termasuk ke dalam kelompok besar tanah lempung. Bentonit terbentuk dari transformasi hidrotermal abu vulkanik. Komponen yang umumnya ditemukan dalam bentonit antara lain kaolin, silika, felspar, kristoballit, illit, kuarsa, dan kalsit.
Di industri minyak goreng, bleaching earth sebagai penyerap harus mempunyai luas permukaan memadai sehingga dapat menyerap kotoran di dalam minyak makan dengan baik. Semakin besar luas permukaannya semakin banyak kotoran yang diserap artinya bleaching earth punya kinerja baik. Pandu Wibowo menyebutkan dengan cara tersebut menghasilkan luas permukaan yang besar dengan menggunakan bahan baku berkualitas tinggi dan juga menggunakan proses aktivasi bentonite dengan larutan asam pada suhu tinggi dan waktu lama.
Di pasar, produk bleaching earth Clariant bernama Tonsil®. Tonsil® terbagi atas tiga kelompok yaitu Standar grade, Optimum grade, dan Supreme grade. “Secara garis besar penggolongan berdasarkan besarnya luas permukaan, bahan baku, dan aplikasinya. Untuk minyak sawit pada umumnya customer menggunakan standar grade,” jelasnya.