Musim Mas memiliki komitmen kuat dalam pencegahan kebakaran lahan dan hutan (karlahut) di areal perkebunan maupun di wilayah desa sekitar kebun. Salah satu langkah perusahaan yaitu menggandeng masyarakat dalam program masyarakat bebas api dan terlibat dalam inisiasi pembentukan Fire Free Alliance bersama kelompok bisnis dan organisasi masyarakat.
Musim Mas, Kelompok Usaha Hulu dan Hilir Sawit, mencanangkan program Masyarakat Bebas Api (MBA) yang difokuskan kepada sosialisasi dampak kebakaran lahan dan hutan (karlahut) pelatihan penanggulangan kebakaran, pemberian reward bagi desa yang sukses mencegah kebakaran lahan di wilayahnya. Perusahaan melibatkan 71 desa dalam program penanggulangan kebakaran lahan.
“Sosialisasi ini bagian dari upaya perusahaan untuk memerangi karlahut dengan slogan Masyarakat Bebas Api. Tujuannya mencegah kebakaran hutan dan lahan dengan keterlibatan instansi terkait,” kata Senior Manager Humas PT Musim Mas, Teuku Kanna.
Masyarakat juga diajarkan praktek agronomi yang baik, mendapatkan bantuan alat berat untuk pembukaan lahan, serta bantuan perangkat mesin pemadam portabel kepada masyarakat.
Menurut Teuku Kanna, sosialisasi dampak kebakaran dan pelatihan penanggulangan kebakaran berlangsung di semua anak perusahaan Musim Mas Grup di Indonesia secara berkesinambungan. Sosialisasi dan pelatihan ini menggandeng Muspika dan Muspida (Pemerintahan Desa/ Kabupaten,Polri, TNI, BPBD, Manggala Agni, dan Dinas Terkait lainnya).
Untuk desa yang beresiko api tinggi, sosialisasi berjalan sebanyak tiga kali dalam setahun. Bagi desa yang beresiko api rendah, sosialisasi sebanyak dua kali dalam setahun. Pelatihan meliputi bagaimana cara mencegah terjadinya kebakaran, bagaimana melaporkan adanya titik api, bagaimana memadamkan api, serta pengetahuan lainnya. Per Maret 2017, sosialisasi ini telah dilaksanakan di 14 anak perusahaan Musim Mas Grup.
Pada Mei tahun 2016, Musim Mas mulai mengenalkan program pemberian reward kepada desa yang berhasil mencapai zero burning dalam kurun waktu satu tahun. Program ini difokuskan kepada 71 desa yang berada di sekitar perusahaan.
Total 71 desa ini mencakup wilayah sebesar ±500.000 hektar, yang artinya lebih dari luas perkebunan perusahaan yang mencapai ±130.000 hektar. Musim Mas mengucurkan dana sebesar Rp 2,3 Milyar rupiah untuk mendukung program pencegahan kebakaran di desa ini.
Bagi desa yang berhasil, reward ini akan digunakan untuk kepentingan desa secara kebersamaan. Manajemen Musim Mas melakukan pemantauan titik api melalui informasi beberapa satelit, berdasarkan pengecekan dan patroli kondisi lapangan, serta koordinasi dengan pemerintah desa setempat.
Program MBA berdampak positif terhadap antisipasi kebakaran secara signifikan di desa sekitar konsesi perusahaan. Tahap lebih lanjut yaitu berfokus pada peningkatan kesadaran masyarakat desa akan metode pembukaan lahan tanpa bakar dan secara konsisten melaksanakan program MBA.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotawaringin Timur, Sutoyo S.STP mengatakan PT Unggul Lestari – anak perusahaan Musim Mas – merupakan perusahaan teraktif dan pertama yang mendukung kegiatan penanganan kebakaran lahan dan hutan sejak 2015.
“Perusahaan ini membantu kegiatan sosialisasi dan pelatihan, memberikan peralatan pemadam kebakaran, membuat embung dan sumur bor. Mereka bahkan menyiapkan hadiah bagi desa yang mampu mencapai nihil titik api (zero burning) dalam setahun,” kata Sutoyo.
Gunawan Siregar, Kepala Humas Musim Mas Grup, menjelaskan bahwa program pencegahan kebakaran menjadi bukti komitmen perusahaan mengadopsi kebijakan zero burning sesuai dengan amanat Undang-Undang no 39 tahun 2014 pasal 56.
(Selengkapnya baca Majalah Sawit Indonesia Edisi 15 Maret-15 April 2017)