JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Tingginya permintaan produk olahan berbahan dasar kelapa sawit, baik di dalam maupun luar negeri sudah sepatutnya ditanggapi positif, khususnya bagi pelaku usaha. Lonjakan permintaan ekspor kelapa sawit Indonesia sepanjang 2017 cukup signifikan yaitu meningkat sebanyak 23 persen.
Namun, pelaku usaha kelapa sawit juga mempunyai tantangan besar. Untuk mencukupi kebutuhan pasar pada minyak kelapa sawit yang diprediksi akan terus meningkat di masa mendatang perlu kerja keras dan persiapan yang matang.
Dengan bentangan lahan perkebunan kelapa sawit yang sudah ada serta ketentuan untuk tidak memperluas lahan baru menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku industri kelapa sawit nasional. Selain itu, pelaku industri juga didorong untuk meningkatkan produktifitas perkebunan di lahan yang ada saat ini.
Head of Agronomy Department R&D Centre Asian Agri, Bahilang Sumatera Utara, Abdul Aziz mengutarakan perkebunan dengan lahan yang luas sering kali berbanding dengan hasil produksi minim. Untuk mengoptimalkan produksi kelapa sawit, maka intensifikasi dapat menjadi jawaban.
Saat ini, pihaknya menjalankan program intensifikasi, termasuk pemilihan material tanaman unggul untuk kebun kelapa sawit, jenis dan aplikasi pemupukan yang efektif.
“Kualitas dan konsistensi pemupukan tanaman menjadi faktor yang sangat menentukan peningkatan produksi kelapa sawit. Proses pemupukan menyediakan unsur hara sebagai nutrisi yang dibutuhkan tanaman,” kata Aziz, pada pekan lalu.
Selain itu, nutrisi yang cukup mampu mendorong pertumbuhan tanaman yang sehat dan tahan hama dan penyakit serta dapat memproduksi Tandan Buah Segar (TBS) dengan kandungan minyak yang tinggi.
Produktifitas tanaman kelapa sawit yang optimal juga diyakini dipengaruhi pemilihan bibit yang tepat. Untuk itu, perusahaan perkebunan kelapa sawit terus melakukan inovasi supaya perkebunan yang dikelola dapat tetap produktif. Salah satunya, Asian Agri mengembangkan bibit unggul yaitu Topas yang diyakini sebagai benih unggul yang mampu meningkatkan produktifitas.
Selanjutnya, Aziz menjelaskan pihaknya saat ini memiliki jenis bibit berkualitas yaitu Topaz yang sudah dipasarkan sejak 2004. “Bibit kelapa sawit Topaz mampu menghasilkan Tandan Buah Segar (TBS) dan minyak sawit mentah dengan jumlah di atas rata-rata, sehingga memberikan keuntungan bagi petani maupun perusahaan dengan jumlah lahan yang sama maupun dengan hasil produksi yang lebih tinggi,” tambah Aziz.
(Robi Fitrianto)