JAKARTA,SAWIT INDONESIA – Kebijakan Uni Eropa yang secara bertahap melarang penggunaan sawit sebagai bahan baku biofuel, tidak berlaku untuk komoditas batubara. Imbas konflik Ukraina-Rusia mengakibatkan tingginya kebutuhan batubara di Benua Biru untuk memenuhi kebutuhan energi listrik. Pada 2022, konsumsi batubara negara-negara Uni Eropa di atas 470 juta ton yang bersumber dari Indonesia, India, dan Australia.
Pada 2022, Kementerian ESDM RI mencatat ekspor batubara sampai November 2022 mencapai 5,9 juta ton. Sebagian besar batubara ini ditujukan ke Polandia. Disusul negara lain seperti Belanda dan Italia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) RI, ekspor batubara Indonesia ke Uni Eropa meroket hingga US$1,055 miliar dari Januari sampai Desember 2022.
Merujuk laporan International Energy Agency (IEA) Coal 2022, produksi batu bara diperkirakan akan meningkat sebesar 5,4 persen menjadi sekitar 8,3 miliar ton, juga tertinggi sepanjang masa, melampaui rekor sebelumnya yang ditetapkan pada tahun 2013.
Dari segi konsumsi, penggunaan batubara di pasar global mencapai rekor tertinggi lebih dari 8 miliar ton tahun ini. Sebagai contoh, Jerman adalah salah satu negara yang konsumsinya naik 19 persen menjadi 26 juta ton dibandingkan pada 2021.
Konflik Ukraina-Rusia yang belum berakhir mengakibatkan konsumsi batubara meningkat. Mengurangi ketergantungan pada sumber energi Rusia setelah invasi besar-besaran negara itu ke Ukraina telah berdampak signifikan pada Eropa, dan khususnya UE, menurut IEA.
Konsumsi batu bara Uni Eropa telah meningkat dalam tahun kedua berturut-turut, mencapai tingkat rekor 478 juta ton. Pada tahun 2022, konsumsi naik 6% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun IEA tidak merinci tingkat konsumsi untuk setiap negara UE, untuk tahun 2021 IEA menunjuk Jerman mencatat peningkatan 19% dan Polandia 12%, dengan peningkatan keseluruhan menjadi 10%.
Namun, IEA menyatakan bahwa peningkatan konsumsi “diperkirakan bersifat sementara”. Menyusul penurunan dari tahun 2024 dan seterusnya, konsumsi akan turun kembali di bawah 371 juta ton pada tahun 2025.
Sebagai informasi, Uni Eropa mengeluarkan beragam aturan untuk mengurangi penggunaan sawit di negara-negara anggotanya seperti Undang-Undang Komoditas Bebas Deforestasi dan Renewable Energy Directive (RED) II.