JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit mengumpulkan pemangku kepentingan industri sawit dari seluruh daerah di Indonesia. Kegiatan ini bertujuan meminta masukan terkait 4 program BPDP antara lain pengumpulan dana, peremajaan, biodiesel serta pengembangan produk, promosi serta advokasi dan hubungan kelembagaan.
“Dalam 1,5 tahun terakhir kinerja BPDP Sawit cukup membanggakan. Indonesia telah menjadi produsen dan eksportir utama sawit di dunia,” kata Bayu Krisnamurthi, Direktur Utama BPDP Kelapa Sawit dalam Pertemuan Nasional Sawit Indonesia di Jakarta, Kamis (2/2).
Kegiatan ini dihadiri menteri Kabinet Kerja antara lain Darmin Nasution Menko Perekonomian, Sri Mulyani Menteri Keuangan, Airlangga Hartarto Menteri Perindustrian, dan Sofyan Djalil Menteri Agraria Tata Ruang.
Bayu menyebutkan tahun ini BPDP berupaya menjaga kredibilitas dana pungutan untuk peningkatan manfaat dari setiap rupiahnya. ” Kami laporkan pada 2016 bahwa BPDP sudah berhasil menggunakan sistem pengelolaan dana,” tambahnya.
Sepanjang 2016, nilai ekspor produk sawit mencapai tumbuh 8% menjadi US$ 17,8 miliar dari tahun sebelumnya yang sebesar US$ 16,5 miliar. Kendati demikian, volume ekspor turun 2% menjadi 25,7 juta ton sedangkan tahun sebelumnya mencapai 26,2 juta ton.
Capaian lainnya adalah produk hilir sawit yang diekspor telah berjumlah 54 jenis produk. Industri sawit Indonesia, menurut Bayu, dikenal dengan produk sawit terkesan hanya dalam bentuk mentah.