JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Kabar menggembirakan datang dari perhelatan Sawit Indonesia Expo (SIEXPO) 2023 yang berlangsung 8-9 Agustus 2023 di Pekanbaru Convention And Exhibition, Riau. Dalam pameran yang diikuti Tercatat 122 Booth Pameran ditambah 38 display alat berat dan kenderaan diluar ruangan aula utama Co-Ex.
Dari pantauan, salah satu pemilik stand booth mengaku, di display telah menjual 5 Unit alat berat dalam jangka waktu 2 hari. “Yang terbilang lumayan Pak di pameran ini, sukses, unit kami terjual 5 unit jenis alat berat” ujar salah seorang penjaga display.
Penjaga booth lainnya mengungkapkan mesin Rumput Mobil seharga 148jt, Alat Angkut Transportasi Sawit Mini Dumper Tigon Kapasitas 3.5 Ton, terjual dengan harga harga Rp198jt, dan Bor Batang Sawit, terjual dengan harga 2,7jt adalah paling diminati pengunjung.
“Ini sangat bagus dan menguntungkan, kedepan boleh lah di adakan lagi setiap tahunnya, tapi waktu pamerannya jangalah 2 hari, kalau bisa 4 hari, ” jelasnya.
Rahmat, Pengunjung dari Kabupaten Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat yang datang rombongan menggunakan Bus ke Pekanbaru mengatakan supaya kedepannya pameran selengkap dan sebesar ini lebih disosialisasikan jauh-jauh hari sebelumnya, sehingga lebih banyak yang tau, sayang acara pameran sebesar ini kurang terinformasi lebih luas.
“Kami saja baru tau kemaren dan langsung kemari Bersama rekan-rekan petani sawit dan korporasi sawit’ lanjutnya.
Ada juga pengunjung yang protes begitu mengetahui bahwa pameran SIEXPO akan segera ditutup 1 jam lagi, padahal sekelompok pengunjung ini tampaknya baru sampai dari perjalanan jauh, tepatnya dari Rantau Prapat, Sumatera Utara.
Tampak juga pengunjung dari Papua, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Aceh, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Papua Barat, Sumatera Selatan dan beberapa provinsi lainnya sibuk berdiskusi dengan penjaga stand pameran untuk mendapatkan informasi lebih detail.
Indra Rustandi, Pengunjung dari Kalimantan Barat berharap SIEXPO tahun depan bisa dilaksanakan di Pontianak “Kami rindu akan pameran seperti ini karena kami sangat minim sekali informasi kemajuan teknologi indistri sawit, apalagi ada juga 7 produsen kecambah sawit hadir disini dan sangat ramah melayani kami yang jauh-jauh datang dari Kalimantan Barat” lanjut Indradi.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Dr. Gulat Manurung, MP.,C.IMA, mengatakan, kegiatan ini memberikan pengaruh yang besar terhadap wawasan hulu-hilir sawit masyarakat.
“Indutri sawit jauh beda dengan industri lainnya seperti batubara, karena indutri sawit melibatkan 42% petani sawit (6,87 juta hektar) dari total perkebunan sawit Indonesia (16,38 juta hektar). Beda dengan industry pertambangan batu bara misalnya yang hanya didominasi oleh korporasi besar” kata Gulat.
Terakhir acara seperti ini dilaksanakan di Riau 20 tahun lalu, itupun hanya local Riau. Jadi sangat tepat Riau sebagai tuan rumah kali ini. “Saya melihat puncak pengunjung bukan dihari pertama, tapi justru 6 jam menjelang penutupan hari kedua” lanjutnya.
Tampak juga beberapa Kampus Ternama di Riau secara khusus melakukan lobi-lobi kepada peserta pameran untuk Kerjasama kedepannya