Penulis: Aisyah Sara Putri (Universitas Riau)
Keluarlah untuk menjajah alam semesta. Maka anda akan tahu arti dari sebuah kehidupan, dan juga kebesaran sang maha kuasa.
Alam telah memenuhi segala kebutuhan kita, keinginan kita, maka nikmat tuhanmu manakah yang kau dustakan.
Bumi menyediakan cukup sumber daya untuk memuaskan setiap kebutuhan manusia, namun tidak untuk keserakahannya.
Kata-kata tersebut menggambarkan kegaguman akan sumber daya alam yang melimpah. Indonesia merupakan negara yang kaya akan hasil sumber daya alam. Dalam bidang pertanian, salah satunya adalah sawit. Sebagai tanaman penghasil minyak kelapa sawit dan inti sawit, kelapa sawit menjadi tanaman perkebunan sumber devisa bagi negara Indonesia. Lahan sawit di Indonesia mencapai 14,31 juta hektar. Industri pengolahan kelapa sawit juga tersebar luas di setiap provinsi. Perkebunan kelapa sawit terbanyak salah satunya terdapat di provinsi Sumatera Utara dengan luas perkebunan sawit sekitar 600.000 hektar. Banyaknya industri kelapa sawit di Indonesia menjadi tantangan tersendiri bagi perusahan untuk meningkatkan kualitas produknya. Produk yang berkualitas akan tercapai dengan adanya peranan dari sumber daya manusia (SDM). Tenaga kerja yang mampu bekerja dengan baik akan menghasilkan produk yang berkualitas. Untuk bekerja maksimal, pekerja harus terhindar dari rasa kekhawatiran akan bahaya atau merasa tidak aman saat melakukan pekerjaan. Apakah seorang pekerja masih mampu bekerja dengan baik ketika pekerjaannya membahayakan dirinya? Tentu tidak. Pekerja yang bekerja dengan kekhawatiran akan berpengaruh pada mutu produksi yang semakin rendah dan biaya produksi akan naik.
Setiap pekerjaan memiliki resiko terjadinya kecelakan kerja. Dalam perindustrian, sering terjadi kecelakaan kerja. Penyebab utama terjadinya kecelakaan kerja yaitu kurangnya pengendalian. Sehingga perlu dilakukan sosialisasi kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
K3 perlu dikelola dalam industri karena merupakan tanggung jawab moral, dasar hukum, dan pertimbangan ekonomis. Jika K3 dapat dikelola dengan baik, hal ini akan mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Sehingga, efisiensi dan produktifitas kerja akan meningkat. Kurangnya pengendalian dapat diminimasi dengan implementasi manajemen K3. Dalam perindustrian dibutuhkan sistem manajemen K3 (SMK3). Sistem manajemen K3 merupakan upaya untuk mencegah dan memberantas penyakit dan kecelakaan akibat kerja atau sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi-tingginya. Prinsip penerapan sistem manajemen K3 menurut permenaker 05/men/1996 yaitu komitmen dan kebijakan, perencanaan SMK3, penerapan SMK3, pengukuran dan evaluasi, peminjaman uang dan peningkatan oleh manajmemn, peningkatan berkelanjutan serta sertifikasi. Manajemen K3 terdiri dari beberapa program yaitu kepemimpinan dan administrasi, manajemen K3 yang terpadu, pengawasan, analisiss pekerjaan prosedural, penelitian dan analisis pekerjaan, latihan bagi tenaga kerja, pelayanan kesehatan kerja, penyediaan alat pelindung diri, peningkatan kesadaran terhadap K3, sistem pemeriksaan seta laporan dan pendapatan. Untuk mencapai manajemen K3, terdapat dua tahap.
- Tahap Persiapan
Tahap persiapan merupakan langkah awal yang melibatkan seluruh lapisan manajemen dan personel mulai dari komitmen sampai kebutuhan sumber daya yang dibutuhkan.
2. Tahap pengembangan dan penerapan
Tahap pengembangan dan penerapan berisi langkah-langkah yang harus dilakukan oleh organisasi atau perusahaan dengan melibatkan banyak personel mulai dari penyelenggaraan sampai melakukann sertifikasi.
Sistem manajemen K3 yang mampu diterapkan dalam perusahaan akan membawa keuntungan bagi perusahaan. SMK3 memberikan perlindungan bagi pekerja. Sebagai aset perusahaan, pekerja harus dilindungi, dan pekerja yang terjamin K3 nya akan bekerja optimal sehingga mampu menghasilkan produk yang berkualitas yang memberikan keuntungan bagi perusahaan. Selain itu, penerapan SMK3 juga memperlihatkan kepatuhan pada peraturan dan UU. Sehingga dengan adanya sosialisasi dan implementasi K3, industri sawit akan mampu berkontribusi dalam pencapaian SDG’s. (*)
Referensi:
Gunawan, Arif Choirul. 2016. Analisis Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (Studi Evaluasi Penanggulangan Kecelakaan Kerja Karyawan Pabrik Kelapa Sawit Rama Bakti Estate, Kec Tapung Hilir, Kab Kampar, Riau). Jom FISIP VOL.3 No 1. Pekanbaru. Universitas Riau