• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Kamis, 26 Januari 2023
Trending
  • Biodiesel Menjadi Solusi Krisis Energi
  • Masa Depan Sawit di Tangan Petani
  • TVRI dan RRI Ambil Porsi Hadapi Krisis Pangan dan Energi
  • Komisi XI Dukung BRI Maksimalkan KUR
  • Perusahaan Sawit Buka Peluang Perempuan Menjadi Manager Kebun
  • Arab Saudi Merupakan Negara Tujuan Ekspor Produk Sawit dan Turunannya
  • Gurihnya Sawit, Nilai Ekspor Capai Rp 621 Triliun
  • Rumah Sakit PTPN V Diganjar Akreditasi Bintang Lima Paripurna
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » Sistem Drainase Perkebunan Kelapa Sawit
Inovasi

Sistem Drainase Perkebunan Kelapa Sawit

By RedaksiAgustus 30, 20145 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

Pengembangan perkebunan kelapa sawit saat ini terkendala oleh ketersediaan lahan dan regulasi. Diluar masalah regulasi, alternatif lahan yang tersedia saat ini adalah lahan-lahan basah, misalnya karena pengaruh pasang surut atau genangan permanen. Walaupun secara kesesuaian lahan adalah tidak sesuai saat ini (present not suitable), tapi dengan input teknologi dan manajemen tata air yang tepat, beberapa lahan yang mempunyai karakteristik seperti diatas dapat dinaikkan tingkat kesesuaiannya.

Melalui aplikasi sistem manajemen tata air (water management system) terpadu yang merupakan kombinasi antara berbagai aspek teknis seperti tanah, hidrologi, topografi dan aspek sosial, diharapkan dapat menjadi solusi mengatasi ketersediaan lahan saat ini yang dibutuhkan oleh perusahaan perkebunan dalam rangka pengembangan usahanya saat ini dan ke depan nanti.

Kata kunci dalam water management system untuk bidang perkebunan adalah “membuang air berlebih (drainage) dan menjaga muka air tanah yang dibutuhkan tanaman (sistem irigasi).

Ada perusahaan yang areal perkebunannya tidak basah (bukan rawa dan juga bukan areal yang terkena luapan) mengembangkan sistem irigasi untuk meningkatkan produksinya.

Beberapa perusahaan yang pernah ditangani oleh konsultan PT. Warekon Geoperta Utama Sejati dalam hal penyusunan desain kebun dan tata kelola airnya (water management system) antara lain Grup Astra Agro Lestari (di Kalimantan Selatan : lahan PT. Subur Agro Makmur, PT. Tribuana Mas, PT. Persada Dinamika Lestari, PT. Cakung Permata Nusa), Investor India (di Kalimantan Selatan : lahan PT. Tasnida Agro Lestari), Investor China/ Tianjin Julong Group (di Kalimantan Selatan : lahan PT. Putra Bangun Bersama), JA Wattie Group (di Kalimantan Selatan : lahan PT. Kintap Jaya Wattindo).

Baca juga :   5 Provinsi Tempati Harga TBS Tertinggi Periode 16-21 Januari 2023

1.TIPE-TIPE DRAINASE :

  • Parit Sirip adalah saluran yang ada pada blok-blok, yang dibuat tiap beberapa lajur tanaman tergantung kondisi tanah. Ujung parit sirip berhubungan dengan saluran tersier.
  • Kanal Tersier adalah saluran yang menerima limpasan dari parit-parit sirip.
  • Kanal sekunder adalah kanal yang menerima beban limpasan dari kanal-kanal tersier.
  • Kanal semi primer adalah kanal yang menerima beban limpasan dari kanal tersier dan kanal sekunder. Kanal semi primer merupakan alternative dari kanal sekunder dikarenakan debit yang tertampung melebihi kapasitas dari kanal sekunder.
  • Kanal primer adalah kanal yang menerima beban limpasan dari kanal-kanal sekunder dan kanal semi primer. Dengan demikian debit terbesar ada pada bagian hilir saluran primer.
  • Pada bagian hilir saluran primer terdapat outlet yang menghubungkan lahan kebun dengan lahan di luar kebun yang telah dibatasi dengan tanggul.

2.TUJUAN PEMBUATAN DRAINASE :

  • Membuang kelebihan air di musim hujan dan mempertahankan air pada musim kemarau sehingga mengendalikan kedalaman water table maksimum 60 cm.
  • Khusus untuk tanah yang mengandung pirit (Fe2SO4), drainase berfungsi juga untuk mencuci pirit.
  • Khusus tanah bergambut selain menjaga kelembaban juga berfungsi mengurangi kemasaman tanah, agar tanah memiliki kondisi rhizosphere yang sesuai bagi tanaman.
  • Kedalaman permukaan air tanah pada parit kebun diusahakan agar tidak terlalu jauh dari akar tanaman, jika permukaan air terlalu dalam maka oksidasi berlebih akan mempercepat perombakan gambut, sehingga gambut cepat mengalami subsiden (penurunan).
Baca juga :   Target Mendag, Harga Rujukan CPO Indonesia Mulai Juni 2023

3. PRINSIP DASAR DRAINASE :

Prinsip dasar dari suatu sistem drainase khususnya pada kebun kelapa sawit adalah menyekap air, kemudian mengumpulkannya, dan membuang air yang berlebih keluar areal. Dengan demikian, drainase harus dirancang dalam bentuk jaringan yang memanfaatkan topografi (spot heigh) dan mengalirkan kelebihan air berdasarkan gaya berat. Merancang sistem drainase yang baik harus mengacu pada peta topografi (spot heigh) dan bukan berdasarkan kondisi visual saja (feeling); sesuatu yang sering terjadi di perkebunan dan umumnya tidak efektif hasilnya.

4. PRINSIP DASAR PEMBUATAN SISTEM DRAINASE :

  • Dilihat dari kondisi areal, baik tergenang secara permanen maupun sementara merupakan indikasi adanya banjir.
  • Volume air yang perlu di drainase.
  • Dilihat dari jenis tanah, apakah areal tersebut bergambut atau mengandung pirit .
  • Untuk kepentingan peningkatkan hasil produksi.
  • Sistem transportasi yang akan digunakan, apakah jalan (darat) atau sungai/kanal (yg berfungsi sbg media transportasi).

5. APAKAH PEMBUATAN DRAINASE JUGA MEMPERHITUNGKAN KADAR AIR ?

Ya.

6. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBUATAN DRAINASE :

  • Kepemilikan lahan yang akan dilalui oleh saluran drainase.
  • Dampak terhadap lingkungan setelah dibangun drainase.

7. MEMPERHITUNGKAN KEMAMPUAN DRAINASE DALAM MENGALIRKAN AIR :

  • Pembuatan saluran drainese harus berdasarkan peta kontur atau peta spot heigh. Sehingga arah aliran bisa maksimum.
  • Pencarian rencana outlet.
  • Lebar saluran dihitung berdasarkan data curah hujan tertinggi, kemiringan dan luar areal yang akan di drainase.

8. TEKNIS PEMBUATAN SALURAN DRAINASE :

  • Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan saluran drainase adalah wajib adanya peta kontur atau spot heigh agar pola aliran air dapat diketahui.
  • Pembatasan wilayah areal yang akan di drainese dengan dibuatkannya tanggul keliling sehingga membentuk folder tertutup yang berfungsi untuk mencegah aliran air dari luar areal atau disebut juga zona tata air.
  • Perhitungan lebar saluran yang dibutuhkan.
  • Saluran air harus membentuk suatu jaringan dan saling berhubungan, di mana saluran drainase lapangan (parit sirip) bermuara pada drainase pengumpul (kanal tersier/sekunder/primer) dan drainase pengumpul bermuara pada drainase pembuangan (outlet).
  • Pembuatan penampang saluran air harus semakin membesar pada daerah hilir sesuai dengan urutan drainase lapangan, pengumpul, dan pembuangan.
  • Pada bagian hilir dibuatkan bangunan pintu air agar air dilahan dapat di atur sesuai kebutuhan tanaman.
Baca juga :   Niat Mendag Zulhas Sudah Terwujud, Indonesia Jadi Rujukan Harga CPO Dunia Melalui KPBN

9. KENDALA DALAM PEMBUATAN DRAINASE :

  • Biasanya terjadi pada saluran pembuangan/outlet menuju sungai. Kendala tersebut berupa masalah sosial dan kondisi outlet tidak memadai (air di luar lebih tinggi dibanding air di areal studi atau daya tampung outlet kurang dibanging dengan DAS sungai tersebut).
  • Sebagian besar managemen kebun sering mengabaikan sistem tata air dan lebih mengutamakan target tanam, akibatnya bila pada musim hujan areal tersebut malah kebanjiran yang seharusnya areal tersebut aman dari masalah tersebut.

Related posts:

  1. Peran Konsultan Perkebunan Dulu Dan Sekarang
  2. Menyusun Rencana Kerja Dalam Afdeling: Sebagai Acuan Dan Panduandalam Kegiatan Operasional
  3. Optimalisasi Desain Pabrik Minyak Kelapa Sawit
  4. Syngenta Memajukan Petani Melalui Good Growth Plan
kelapa sawit sawit
Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

Indonesia Diajak Stop Ekspor Sawit ke Eropa, Pengusaha: Jangan Ikut Genderang Malaysia

7 jam ago Berita Terbaru

Hadapi Resesi Ekonomi Global, DPRD Kabupaten Bengkayang Perkuat Sektor Pertanian

1 hari ago Berita Terbaru

5 Provinsi Tempati Harga TBS Tertinggi Periode 16-21 Januari 2023

2 hari ago Berita Terbaru

Aceh Utara Targetkan Peremajaan Sawit 2.000 Ha

4 hari ago Berita Terbaru

Pemprov Kalteng Usulkan Pelepasan Kawasan Hutan TORA 195.727,15 Ha

6 hari ago Berita Terbaru

Niat Mendag Zulhas Sudah Terwujud, Indonesia Jadi Rujukan Harga CPO Dunia Melalui KPBN

6 hari ago Berita Terbaru

Target Mendag, Harga Rujukan CPO Indonesia Mulai Juni 2023

6 hari ago Berita Terbaru

Dirjen Perkebunan Usulkan Insentif Petani PSR, Ini Syaratnya

7 hari ago Berita Terbaru

Standar Ganda Eropa: Sawit Dikurangi, Batubara Ratusan Juta Ton Dikonsumsi

7 hari ago Berita Terbaru
Edisi Terbaru
Edisi Terbaru

Cover Majalah Sawit Indonesia, Edisi 134

Redaksi SI1 bulan ago1 Min Read
Event
Event

Talkshow Sawit Indonesia Award 2022

Redaksi1 bulan ago1 Min Read
Latest Post

Biodiesel Menjadi Solusi Krisis Energi

9 menit ago

Masa Depan Sawit di Tangan Petani

59 menit ago

TVRI dan RRI Ambil Porsi Hadapi Krisis Pangan dan Energi

1 jam ago

Komisi XI Dukung BRI Maksimalkan KUR

2 jam ago

Perusahaan Sawit Buka Peluang Perempuan Menjadi Manager Kebun

3 jam ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Go to mobile version