Kolaborasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, IPB University, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), dan International Tropical Timber Organization (ITTO) meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Patroli Pencegahan (SIPP) Karhutla. Peluncuran aplikasi SIPP Karhutla dilaksanakan di Institut Pertanian Bogor Convention Center Bogor, Rabu 29/6/2022.
Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Laksmi Dhewanthi dalam sambutannya mengungkapkan telah mendapat mandat untuk pengendalian perubahan iklim sesuai Undang-undang Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement to The United Nations Framework Convention on Climate Change dan target kontribusi yang ditetapkan secara nasional (Nationally Determined Contribution).
“Pemerintah telah menetapkan kebijakan dalam rangka pengurangan emisi gas rumah kaca untuk mengendalian perubahan iklim dengan Program Nasional Indonesia’s Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 sebagaiman telah ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2021,” jelas Laksmi.
Sebagai tindak lanjut hal tersebut, Menteri LHK telah membuat Keputusan Menteri LHK Nomor: 168/Menlhk/PKTL/PLA.1/2/2022 tentang Indonesia’s Forestry and Other Land Use (FOLU) NET SINK 2020 untuk Pengendalian Perubahan Iklim. Kebijakan dan implementasi di sektor kehutanan menuju FOLU Net sink 2030 diantara nya adalah pengendalian karhutla dengan orientasi pencegahan karhutla secara permanen.
“Salah satu solusi permanen pencegahan karhutla adalah patroli terpadu pencegahan karhutla. Peluncuran SIPP Karhutla ini sangat membantu para petugas di lapangan untuk menyusun laporan hasil patroli terpadu yang dilaksanakan,” jelas Laksmi.
Sebagai dasar penggunaan SIPP Karhutla, telah terbit Peraturan Direktur Jenderal Nomor: P.10/PPI/SET/KUM.1/12/2020 tentang Tata Cara Penggunaan Sistem Informasi Patroli Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan.
SIPP Karhutla – SMART Patrol Information System dibangun sebagai perangkat untuk membantu Tim Patroli melaporkan hasil patroli di lapangan secara real time dengan didukung aplikasi berbasis website sebagai basis dan analisis data bagi KLHK dalam menyusun kebijakan pengendalian kebakaran hutan dan lahan.
SIPP Karhutla – SMART Patrol Information System telah diuji coba secara langsung di wilayah Sumatera (Sumatera Utara, Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan), wilayah Kalimantan (Kalteng dan Kalsel), serta wilayah Sulawesi. Sosialisasi dan pelatihan secara online juga telah dilakukan di seluruh wilayah Indonesia, dari Sumatera hingga Papua.
“Sejauh ini, aplikasi ini pun telah digunakan oleh Tim Patroli untuk melaporkan hasil kegiatan patrolinya dan benar-benar membantu dalam menyusun laporan secara lebih cepat dan lebih akurat,” ungkap Laksmi.
Laksmi mengharapkan aplikasi SIPP Karhutla – SMART Patrol Information System ini dapat terus digunakan dan dimanfaatkan secara berkelanjutan untuk mendukung pelaksanaan patroli pencegahan khususnya dan pengendalian karhutla secara umum.
Imas Sukaesih Sitanggang, profesor FMIPA-IPB yang membangun dan pengembangan aplikasi SIPP Karhutla menjelaskan tentang tiga komponen utama SIPP Karhutla yang terdiri dari: database, aplikasi mobile, dan aplikasi web.
“Basis data merupakan tempat untuk menyimpan data patroli. Aplikasi mobile memiliki fungsi utama untuk merekam data patroli kebakaran hutan dan lahan, yang meliputi data umum, data terkait patroli lahan, dan data observasi. Aplikasi web memiliki fungsi utama mengelola data patroli kebakaran hutan dan lahan dan data pengguna aplikasi mobile dan dashboard fungsi manajerial,” jelas Imas.
Imas menjelaskan aplikasi yang dipakai Manggala Agni dan petugas lain di lapangan ini mengelola data dari 79 parameter kondisi di lapangan terkait dengan pencegahan karhutla. Data ini nantinya bisa digunakan untuk analisis kondisi lapangan yang bisa dijadikan salah satu rujukan pengambilan keputusan oleh pimpinan.
Sumber: sipongi.menlkh.go.id