JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Sime Darby Plantation, kelompok usaha perkebunan sawit terkemuka dari Malaysia, merilis Responsible Agriculture Charter (RAC) sebagai platform perusahaan dalam melaksanakan praktik agrikultur yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Melalui RAC secara garis besar Sime Darby Plantation berkomitmen untuk tidak melakukan deforestasi, tidak mempergunakan lahan gambut, serta tidak melakukan ekploitasi yang dapat berdampak pada aspek sosial maupun lingkungan.
Sedangkan nilai-nilai yang terdapat dari RAC dihasilkan dari prinsip dasar yang berasal dari Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) serta komitmen perusahaan soal Hak Asasi Manusia, pengembangan sosial, lingkungan dan visi misi perusahaan.
“Piagam ini menunjukan awal baru dan inovasi penting dari praktik keberlanjutan yang telah dilakukan Sime Darby. Kami percaya praktik agrikultur yang bertanggung jawab berperan penting dalam menjamin ketahanan pangan dunia serta dapat membantu mengentaskan kemiskinan,” ungkap Tan Sri Dato’ Mohd Bakke Salleh, Presiden and Group Chief Executive Sime Darby Plantation dalam rilis yang diterima sawitindonesia.com pada Rabu (21/9).
Mohd Bakke menambahkan meskipun populasi dunia terus bertumbuh yang akan berdampak kepada ketersediaan pangan dunia, perusahaan juga harus tetap memperhatikan bahkan meningkatkan produksinya secara berkelanjutan. Yang salah satunya dapat diwujudkan dengan melakukan kerjasama dengan petani untuk memberi peluang lebih besar ke pasar global.
Setelah peluncuran ini, nantinya seluruh konsesi milik Sime Darby akan mengaplikasikan nilai-nilai yang terdapat dalam RAC. Selain diterapkan di internal perusahaan, secara bertahap RAC juga akan diaplikasikan kepada seluruh rantai pasok Sime Darby yang ditargetkan pada 2020 seluruh rantai pasok Sime Darby telah mengaplikasikan RAC.
Mohd Bakke menjelaskan proses tersebut nanti akan turut ditinjau secara berkala oleh misalnya NGO, maupun lembaga konservasi internasional. Hal ini dilakukan guna memperluas sendiri hasil yang dicapai dari RAC.
“Implementasi penuh dari RAC nantinya akan memberikan contoh yang baik bagi industri agrikultur atas peran dari praktik berkelanjutan yang dapat menjaga keseimbangan antara konservasi dan pengembangan perusahaan,” kata John Buchanan, Senior Director Sustainable Food and Agriculture Markets Sime Darby.
Pada kesempatan yang sama Sime Darby juga menunjukan minatnya untuk segera bergabung sebagai anggota Palm Oil Innovatove Group (POIG). POIG merupakan organisasi yang terdiri dari perusahaan perkeunan maupun consumer goods yang mengandalkan sawit sebagai bahan bakunya yang bekerja bersama NGO sosial dan lingkungan untuk mendorong terpenuhinya standar RSPO. (Anggar S)