Negara-negara anggota ASEAN kembali melakukan rangkaian Pertemuan ketiga Pejabat Ekonomi Senior ASEAN ke-52 (Senior Economic Officials Internal/SEOM 3/52) pada 2–4 Agustus 2021 secara virtual. Pertemuan tersebut untuk membahas penyelesaian prioritas ekonomi ASEAN 2021, khususnya dalam mempercepat pemulihan ekonomi.
“Indonesia bersama negara anggota ASEAN lainnya mendukung penuh persiapan implementasi
deliverables pilar ekonomi di bawah keketuaan Brunei Darusalam, serta mendorong prioritas tahunan badan sektoral di bawah koordinasi SEOM untuk membantu pemulihan ekonomi di
kawasan ASEAN,” jelas Direktur Perundingan Perdagangan Internasional Djatmiko Bris Witjaksono.
Sementara Direktur Perundingan Asean Dina Kurniasari mengungkapkan, dalam SEOM juga dibahas pelaksanaan kesepakatan ASEAN Agreement on E-Commerce. Untuk mendukung hal tersebut, Indonesia harus menyelesaikan ratifikasi ASEAN Agreement on E-Commerce sesegera mungkin. Hal ini untuk meningkatkan nilai perdagangan barang dan jasa serta iklim usaha yang semakin kondusif bagi pengembangan perdagangan secara elektronik. Selain itu dapat membuka peluang pelaku usaha, khususnya UMKM untuk meningkatkan pemasaran produknya tidak hanya di dalam negeri namun juga pasar di negara anggota ASEAN.
“Saat ini, Indonesia tercatat sebagai satu-satunya negara ASEAN yang belum menyelesaikan proses ratifikasi ASEAN Agreement on E-Commerce. Kemendag akan mengintensifkan proses penyelesaian ratifikasi persetujuan ini secepatnya tahun ini agar dapat mengoptimalkan manfaatnya. Terkait hal ini, terdapat 90 UMKM dan tigalokapasar Indonesia yang akan berpatisipasi dalam ASEAN Online Sale Day untuk meningkatkan akses produk Indonesia ke ASEAN dengan harga diskon dalam perayaan hari jadi ASEAN,” terang Dina.
Agenda lain yang dibahas pada SEOM kali ini yaitu upaya fasilitasi untuk meningkatkan ekspor ke
ASEAN dengan melakukan reviewkebijakan nontarif yang berpotensi menghambat. Selain itu,
dibahas upaya dalam memperlancar dan memfasilitasi daftar barang penting seperti makanan,
obat-obatan, serta medis untuk dapat menjaga ketahanan pangan negara ASEAN di masa pandemi
Covid-19.
Rangkaian pertemuan SEOM internal dilanjutkan dengan pertemuan SEOM dengan mitra dialog
ASEAN lainnya. Pertemuan SEOM dengan Kanada, Korea Selatan, dan Hongkong digelar pada
Kamis (8/5)sedang dengan Jepang, Rusia, Inggris pada 11 dan 16 Agustus 2021. Selanjutnya, hasil
rangkaian pertemuan SEOM akan dilaporkan pada Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN pada 9
September 2021 mendatang.
Saat ini Brunei Darusalammenjabat sebagai ketua ASEAN 2021 dan telah mengusulkan13 prioritas
ekonomi. Di antara usulan utamanya yaitu untuk meningkatkan integrasi perekonomian di kawasan dan membantu mendorong pemulihan ekonomi.Di antaranya melalui ASEAN Investment Facilitation Framework (AIFF), Comprehensive Assessment to Streamline Non-Tariff Measures (NTMs), dan Launch of the Negotiations for the ASEAN-Canada Free Trade Agreement.
Indonesia akan menjadi Ketua ASEAN pada 2023. Saat ini Direktorat Jenderal Perundingan
Perdagangan Internasionalbersama kementerian lembaga dan pemangku kepentingan terkait
sedang menyusun berbagai persiapan untuk usulan prioritas ekonomi pada periode ketetuaan
ASEAN 2023.
Sumber: kemendag.go.id