Ibarat maju ke medan pertempuran, senjata yang mempuni merupakan kelengkapan mutlak digunakan pasukan untuk menghadapi serangan musuh yang menghadang. Begitupun dalam menghadapi medan pertempuran di dunia perkebunan kelapa sawit, senjata utama yang digunakan adalah pupuk yang mempunyai kemapuan tinggi untuk menahan serangan hama dan penyakit di samping menghadapai tantangan tingkat kesuburan tanah yang kian tergerus.
Alhasil pemilihan pupuk yang sesuai dengan kondisi ekstrim di lahan perkebunan mutlak menjadi pilihan utama. Syukur-syukur jika sudah ada pupuk yang mempunyai kelebihan lebih dan spesifik sekaligus tejangkau dari sisi harganya.
Banyak inovasi yang dilakukan produsen menghadapi kebutuhan kebun dengan kompleksitas permasalahan dan tuntutan produktivitas yang meninggi. Kombinasi unsur hara makro dan mikro sudah bukan menjadi sebuah inovasi yang mutlak, karena hampir menjadi biasa dan semua produsen lazim melakukannya.
Teknologi pupuk ke depan sudah mengharuskan efisiensi dalam penyerapan hara mineral oleh tanaman, sehingga teknologi nano akan menjadi tren baru yang mulai diterapkan dalam industri pupuk anorganik khususnya.
Sejalan dengan itu, teknologi bio, terus berkembang pesat. Mahluk tidak kasat mata, menjadi pilihan yang realistis dan teruji. Mikroba berupa bakteri dan jamur potensial terus dikembangkan dan direkayasa guna efisiensi penyerapan dan penyediaan nutrisi penting untuk tanaman. Ditambah lagi tantangan terhadap serangan hama dan penyakit tanaman kelapa sawit yang beraneka.
Hemat penulis, paling tidak dua mikroba penting yang ke depannya wajib diaplikasikan di kebun guna meningkatkan kesuburan lahan sekaligus menanggulangi serangan hama dan penyakit yang sulit diprediksi ke depannya. Dua jenis mikroba itu adalah jamur Trichoderma dan jamur Mikoriza.
Beruntung sekali penulis sudah menemukan 2 produk pupuk di pasaran yang telah mengandalkan dua jenis mikroba ini dalam poduk-produknya. Serangkaian penelitian sudah dilakukan terhadap pengaruhnya kepada kesuburan dan pertumbuhan kelapa sawit di lapangan.
Penelitian mengenai pengaruh kombinasi NPK Hi-Grade dan Pupuk Organik HARAMAX terhadap pertumbuhan tanaman sawit di perkebunan PT. Metatani Palma Abadi, Bengkulu pada bulan Agustus 2016 sampai Maret 2017. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap panjang rachis, jumlah anak daun, panjang anak daun, luas daun, dan kandungan klorofil. Hasilnya kombinasi 70% : 30% lebih dianjurkan untuk meningkatkan pertumbuhan kelapa sawit.
Demikian juga hasil penelitian yang lain bahwa pemberian kombinasi pupuk hayati dan pupuk NPK Hi-Grade mampu meningkatkan pertumbuhan parameter pertumbuhan kelapa sawit. Kombinasi dosis 25% : 75% memberikan hasil terbaik yang disarankan.
Kenapa jamur Trichoderma dan Mikoriza menjadi amat penting di samping mikroba lainnya yang sudah banyak diaplikasikan dalam beragam jenis pupuk?
Senjata Penyerang Bio
Secara nasional, dengan luasan perkebunan kelapa sawit di Indonesia saat ini, jika tingkat serangan Ganoderma sebesar 1%, maka kerugiannya bisa mencapai lebih dari Rp 2 trilyun tiap tahun. Padahal, tingkat serangan dapat mencapai lebih dari 20%, terutama pada kebun yang telah mengalami replanting beberapa kali.
Pengendalian yang disarankan dengan memusnahkan sumber infeksi yang berupa tunggul sawit sakit, spora, miselium, badan buah Ganoderma dan inangnya, serta pemberian bahan organik/kompos dan manipulasi rhizosfer dengan inokulasi mikroba antagonis dan mutualisme untuk meningkatkan aktivitas biologi tanah. Cara pengendalian dengan pemberian bahan organik diperkuat dengan kenyataan terjadinya degradasi lahan kelapa sawit.
Upaya yang mesti dilakukan dengan melumpuhkan bibit dan benih Ganoderma dengan jamur Trichoderma. Cara lain yaitu mulai membudidayakan tanaman kelapa sawit tahan Ganoderma.