JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Surfactant and Bio-energy Research Center (SBRC), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University, memperkenalkan inovasi produk untuk menghilangkan bau apek di barang-barang masyarakat. Produk bernama Egea berupa spray natural yang dikembangkan dari surfaktan non-ionik dietanolamida (DEA) minyak sawit dan zat aktif zinc ricinoleate dari minyak jarak kepyar atau castor oil (Ricinus communis).
“Pengembangan produk berawal dari permintaan masyarakat yang meminta SBRC untuk mengembangkan produk penghilang bau tak sedap pada pasir kucing,” ujar Peneliti dari SBRC, Dhani Satria Wibawa, STP, MSi seperti dilansir dari laman IPB, Selasa (8 September 2020).
Dhani mengatakan ada juga kelompok masyarakat yang menanyakan produk penyerap bau apek pada helm dan sepatu. Lalu meminta produk yang mampu menyerap bau apek pada ciput hijab.
SBRC menghasilkan delapan varian aplikasi dari produk ini yaitu untuk hijab, helm, sepatu, jaket, karpet dan sofa, pillow dan linen, pasir kucing, jok dan karpet mobil. Dalam aplikasinya, produk ini cepat kering dan tidak meninggalkan noda.
“Produk ini juga dibuat untuk melatih kemampuan technopreneur para peneliti yunior di SBRC dalam menghasilkan inovasi yang produknya dapat dikomersialkan serta mempunyai peluang pasar yang luas untuk dikembangkan lebih lanjut,” ujarnya.
Ia menambahkan, produk Egea diformulasi dari bahan-bahan alami dan ramah lingkungan. Karena bahan-bahan yang digunakan dalam formulasi ada yang bersifat polar dan ada yang bersifat non-polar maka diperlukan surfaktan nonionik untuk menggabungkan semua bahan. Untuk itu, Egea menggunakan surfaktan dietanolamida (DEA) minyak sawit yang dikembangkan oleh SBRC.
Selain itu, Egea mengandung bahan aktif zinc ricinoleate sebagai odour absorber. Dengan bahan aktif ini mampu menyerap sumber penyebab bau apek tersebut karena apabila menggunakan wewangian atau fragrance saja, hanya mampu menyamarkan bau apek
“Zinc ricinoleat (Zn(Ri)2), adalah produk surfaktan yang merupakan produk turunan dari ricinoleic acid (12-hydroxy-9-cis-octadecenoic acid) yang dapat disintesis dari minyak jarak kepyar atau castor oil (Ricinus communis). Zn (Ri)2 ini mampu mengikat molekul-molekul tersebut secara kimiawi. Zat-zat aktif berbau tidak sedap tersebut diserap dari udara sekitar.
Dhani mengatakan dengan bahan aktif zinc orang-orang di sekitar tidak menghirup bau tidak sedap yang disebabkan oleh senyawa tersebut. Kelebihan lainnya dari zinc ricinoleat ini adalah mampu membuat kompleks yang stabil dengan molekul penyebab bau apek sehingga tidak mudah dilepas ke udara.
“Egea ini merupakan produk dengan pasar yang luas karena hampir semua lapisan masyarakat memiliki permasalahan yang sama. Yaitu timbulnya bau apek pada pada hijab, helm, sepatu, jaket, karpet dan sofa, pillow dan linen, pasir kucing, jok dan karpet mobil. Harapannya produk Egea dapat menjadi solusi permasalahan tersebut dan tentunya dapat dikomersialkan serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat,” tandasnya