JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Tingginya perhatian pemerintah Joko Widodo (Jokowi) kepada sawit menjadi alasan utama berdirinya gerakan Sawit Ikut Jokowi (sawitIJO) pada 12 Januari 2018. Organisasi ini dinakhodai Sumarjono Saragih tanpa membawa oranisasi yang dipimpinnya.
“Dengan inisiatif pribadi dan tidak membawa organisasi apapun, saya membuat gerakan #sawitIJO. Ini singkatan dari Sawit Ikut Jokowi,” kata Sumarjono Saragih.
Sumarjono menyebutkan gerakan ini berdiri pada 12 Januari 2019 yang awalnya fokus berdiri di Sumatera Selatan. Selanjutnya, organisasi ini direspon rekan lain dari 12 provinsi penghasil sawit. “Semoga gerakan ini bisa masif sehingga makin banyak pula pencinta sawit melawan ketidakadilan,” ujar Bang Jon, panggilan akrab Sumarjono.
Inti dari gerakan adalah “Jokowi pro sawit, saatnya sawit pro Jokowi”. Tujuan utama adalah menggalang suara dan memenangkan Jokowi-Amin di pilpres 17 April 2019. Gerakan ini mengandalkan jaringan buruh, petani, pengusaha dan aktivis pencinta sawit.
“Saya mendukung Jokowi karena Jokowi mendukung sawit. Banyak kebijakan pro sawit. Jokowi berani melakukan diplomasi lugas dan perlawanan total menghadapi diskriminasi Uni Eropa” ujar Sumarjono
Dia pun menambahkan bahwa masa depan industri sawit sangat jelas di tangan Jokowi dalam 5 tahun ke depan. Karena sudah paham masalah dan membuat ragam solusi.
Gerakan #sawitIJO akan meraup suara 16 juta buruh sawit dan 2,2 juta petani sawit. “Saya memiliki jaringan kepada kedua kelompok ini. Dan akan mobilisasi mereka memilih Jokowi untuk menyelamatkan sawit” lanjut Sumarjono.
Relawan #sawitijo dimulai dan bermarkas di Komplek Rukan Springhill Palembang. Gerakan juga sudah bergerak di 12 provinsi sentra penghasil sawit.
Waktu menjelang 17 April akan dimanfaatkan dengan maksimal. Gerakan #sawitijo akan mempertebal kemenangan pasangan #01 Jokowi -Amin.