PANGKALAN BUN, SAWIT INDONESIA – El Nino yang terjadi pada tahun lalu belum mempengaruhi produksi sawit PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. Diperkirakan dampaknya baru terasa setahun mendatang.
“Penurunan produksi itu baru akan berdampak pada tahun depan atau dua tahun lagi. Sebab masa panen dari buah yang terdampak ada di akhir tahun 2017 ataupun awal 2018,” ujar Rimbun Situmorang Direktur Utama di Kantor Pusat PT. Sawit Sumbermas Sarana, di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Rabu (11/5).
Dia menambahkan bahwa tanaman yang berusia di bawah 10 tahun bisa turun produksinya antara 15 sampai 20 persen. Sedangkan tanaman sawit berusia di atas 10 tahun dapat terpangkas produksinya sekitar 30 persen.
Meskipun begitu, kata dia, sejak April 2016 sudah ada peningkatan panen buah sawit. “Walaupun tidak sebegitu banyak, tapi lumayan dan akan kembali membaik pada 2017,” terangnya.
Pada triwulan pertama 2016, produksi TBS sawit perusahaan minus 15,2% menjadi 208.736 ton. Jumlah ini lebih rendah dari periode sama tahun lalu sebanyak 246.249 ton.
Penurunan harga di awal tahun berdampak kepada pendapatan perusahaan sampai tiga bulan pertama ini. Pendapatan emiten berkode SSMS ini merosot 28,2% menjadi Rp 494,5 miliar dari periode sama tahun lalu sebesar Rp 688,3 miliar.
Penjualan CPO perusahaan tergerus 31,5% menjadi 52.000 ton pada triwulan pertama ini dibandingkan periode sama tahun lalu 76.000 ton.
Untuk mengantisipasi kerugian dari penurunan produksi itu, kata Rimbun, perseroan menjalankan strategi dengan pengendalian biaya operasional perusahaan. “Bagaimana membuat segala sesuatunya efisien, mengontrol harga,” pungkasnya.
Pada tahun ini, Rimbun tetap optimis kinerja tetap membaik lantaran harga sawit menuju tren positif sampai akhir tahun. (Ferrika Lukmana)