JAKARTA, SAWITINDONESIA – PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk sudah siap mengikuti program pemerintah yang mewajibkan pengolahan limbah sawit menjadi pembangkit listrik tenaga biogas. Rencananya, dua Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) dibangun di dalam perkebunan sawit perusahaan yang berlokasi di Pangkalan Bun dan Suluh, Kalimantan Tengah.
Rimbun Situmorang, Presiden Direktur PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk, menjelaskan bahwa pasokan listrik sangatlah dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan operasional dan karyawan seperti perumahan. Rata-rata kebutuhan listrik pabrik sawit antara ,4 sampai 1,6 MW.
Rencananya, satu pembangkit listrik berkapasitas 2 MW. Total kapasitas yang dihasilkan dua pembangkit mencapai 4 MW. Pembangkit listrik ini dibangun dekat pabrik sawit di mana sumber tenaga listrik berasal dari limbah sawit.
“Investasi setiap pembangkit sebesar 4 juta dollar. Sumber pendanaan dari internal dan bisa dari pembiayaan bank. Selain itu, banyak perusahaan dari luar negeri yang menawarkan teknologi serta pendanaan,” kata Rimbun dalam diskusi dengan media yang diselenggarakan pada Kamis (9/7).
Selain digunakan untuk internal, Rimbun bilang pembangkit listrik mempunya prospek bisnis positif karena pasokan listrik dapat dijual kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). “Kami targetkan seluruh pabrik kami punya pembangkit listrik,” cetus Rimbun.
Sebelum dimulai pembangunan, perusahaan sudah membuat kajian studi pembangkit listrik bertenaga limbah sawit ini selama 8 bulan.Rimbun menuturkan pembangunan akan dimulai pada Agustus 2015 ini. Ini akan memakan waktu 20 bulan sampai pembangkit listrik ini dapat beroperasi.
Sebagai informasi, Kementerian Energi Sumberdaya Mineral dan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup bekerjasama menyusun aturan yang mewajibkan limbah sawit diolah menjadi tenaga pembangkit listrik. Pada Agustus mendatang, segera diterbitkan regulasi mengenai pengelolaan limbah cair untuk menjadi bahan baku PLTBg.
Di Indonesia, terdapat 850 pabrik kelapa sawit yang setiap tahun mampu menghasilkan limbah cair mencapai 28,7 juta ton dan 15,2 juta ton limbah padat. Asumsinya, satu pabrik yang berkapasitas olah TBS 30 hingga 45 ton per hari dapat menghasilkan 1 MW listrik dari imbah cair dan 3 MW dari limbah padat.