PEKANBARU, SAWIT INDONESIA – Indonesia mempunyai peranan penting sebagai negara produsen minyak sawit terbesar di dunia. Dalam satu dekade ini sektor kelapa sawit di Indonesia telah mengalami pertumbuhan sangat pesat. Semenjak tahun 1990 hingga 2017, kawasan yang digunakan untuk perkebunan sawit tumbuh signifikan dari 1,1 juta hektare menjadi 14,03 juta hektare.
Ir Gulat ME Manurung MP, Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Provinsi Riau, menjelasksn bahwa sektor sawit merupakan komoditas strategis nasional yang mendatangkan devisa ekspor terbesar bagi Indonesia. Pada 2017, kontribusi devisa mencapai US$ 21,25 miliar dolar atau sekitar Rp300 triliun.
“Nilai devisa sebesar ini menjadikan sawit sebagai penyumbang nomor satu terbesar bagi devisa negara, jauh mengalahkan sektor ekspor migas yang hanya Rp170 triliun,’’ ucap Gulat dalam Seminar Nasional Kelapa Sawit bertemakan “Kolaborasi dan Sinergi Dalam Mewujudkan Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat Yang Berkelanjutan”, di Pekanbaru, Senin (17 September 2018).
Sementara itu, produksi minyak mentah kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) Indonesia pada 2017 mencapai 38,17 juta ton, sementara produksi palm kernel oil (PKO) atau minyak inti kelapa sawit mencapai 3,05 juta ton. Dengan demikian, total produksi kelapa sawit Indonesia sepanjang tahun 2017 mencapai 41,98 juta ton, juga mengalami peningkatan dibandingkan produksi tahun 2016 yang mencapai 35,57 juta ton, dan menjadikan Indonesia sebagai pengekspor terbesar CPO dunia.
Dan Provinsi Riau sendiri, menurut Gulat, adalah merupakan salah satu sentra produksi kelapa sawit terbesar di Indonesia, diperkirakan meliputi 23% dari total luas area sawit siap panen dan diperkirakan terdiri dari 30% petani kecil sawit Indonesia. Dari 3,46 juta ha lahan sawit di Riau, 58,6% diklasifikasikan di bawah budidaya pekebun sawit rakyat, dan sebanyak 3,6% dan 37,8% masing-masing dibudidayakan oleh perusahaan milik negara dan swasta.
Dari seminar yang digelar diharapkan dapat menghasilkan kebijakan pemerintah mengenai dukungan regulasi, pembiayaan, diplomasi dan advokasi dalam dan luar negeri terhadap perkebunan kelapa sawit rakyat yang berkelanjutan.