Kegiatan pertanian pada umumnya menggunakan pupuk kimia seperti pupuk nitrogen, fosfor dan kalium, serta mengunakan pestisida. Data FAO (2013) menunjukan tingkat pengunaan pupuk di setiap negara/kawasan.
Komsumsi Pupuk Berbagai Negara
Negara/Kawasan | Penggunaan Pupuk (Kg/Ha Lahan) | |||
Nitrogen (N) | Phospor (P) | Kalium (K) | Total | |
Dunia | 69,3 | 25,8 | 14,8 | 109,9 |
Afrika | 11 | 4,4 | 1,5 | 16,9 |
Amerika | 49,2 | 20,8 | 18,3 | 88,3 |
Amerika Utara | 58,9 | 18,1 | 17,4 | 94,4 |
Asia | 128,1 | 47,6 | 21,3 | 197 |
Eropa | 44,1 | 11,4 | 11,7 | 67,2 |
Eropa Barat | 111,3 | 19,5 | 23,9 | 154,7 |
Belanda | 205,6 | 9,1 | 15,7 | 230,4 |
Jerman | 129,2 | 19,4 | 29,9 | 178,5 |
Inggris | 166,8 | 30,2 | 41,2 | 238,2 |
Norwegia | 115,3 | 24,4 | 50,2 | 189,9 |
Prancis | 98,3 | 20,6 | 21,3 | 140,2 |
China | 296,8 | 109,4 | 39,7 | 445,9 |
Malaysia | 127 | 8,8 | 46,9 | 182,7 |
Indonesia | 68,8 | 11,9 | 19,8 | 100,5 |
USA | 65,9 | 20,4 | 21,4 | 107,7 |
Sumber: FAO,2013
Secara umum, negara-negara yang paling tinggi menggunakan pupuk untuk pertanianya adalah negara-negara kawasan Eropa (yang juga merupakan produsen minyak bunga matahari, minyak rapeseed dan minyak kedelai). Penggunaan pupuk yang tinggi, umumnya berkolerasi dengan polusi residu pupuk, baik di tanah maupun di air.
Komsumsi pupuk setiap hektar lahan pertanian Indonesia termasuk didalamnya perkebunan kelapa sawit masih relatif rendah. Penggunaan pupuk yang relatif rendah tersebut berarti juga polusi residu pupuk lebih rendah.
Untuk membandingkan minyak nabati mana yang paling banyak menggunakan pupuk sehingga menghasilkan polusi air dan tanah yang lebih besar dapat dihitung atas dasar yang sama yakni komsumsi pupuk dan polusi tanah dan air (residu) untuk menghasilkan setiap ton minyak nabati.
Perbandingan Input dan Polusi Tanah/Air antara Minyak Sawit, Kacang Kedelai dan Rapeseed untuk Setiap Ton Minyak Nabati
Indikator | Minyak Sawit | Minyak Kedelai | Minyak Rapeseed |
Input
N (kg) Phospor (KgP2O5) Pestisida/Herbisida (Kg) Energi (Gj) |
47 8 2
0.5 |
315 77 29
2.9 |
99 42 11
0.7 |
Polusi (Tanah, Air)
N(kg) Phospor (KgP2O5) Pestisida/Herbisida (Kg) |
5 2 0.4 |
32 23 23
|
10 13 9 |
Sumber : FAO, 1996
Berdasarkan data tersebut di atas tampak bahwa minyak kedelai adalah paling tinggi menggunakan pupuk N ,P , K, pestisida maupun energi fosil. Urutan kedua adalah minyak rapeseed. Akibatnya polusi residu pupuk dan pestisida di dalam tanah dan air juga lebih tinggi pada perkebunan penghasil minyak kedelai dan minyak rapeseed. Sedangkan minyak sawit mengunakan pupuk, pestisida dan energi fosil yang relatif rendah sehingga polusi residu kedalam tanah dan air di perkebunan kelapa sawit juga relatif rendah.
Sumber Berita : Mitos vs Fakta, Paspi 2017