“Pameran (Sawit Indonesia Expo) diharapkan menjadi ajang promosi sawit baik bagi pemerintah maupun para pelaku usaha serta memberikan edukasi kepada masyarakat,” kata Gubernur Riau, Syamsuar.
Ribuan pengunjung dari Riau dan provinsi lain menghadiri pameran Sawit Indonesia Expo (SIExpo) 2023 dan Promosi Sawit Baik Riau yang diselenggarakan Majalah Sawit Indonesia dengan dukungan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Kegiatan ini berlangsung 8 – 9 Agustus 2023, di Pekanbaru Convention and Exhibition, Riau.
Qayuum Amri, Ketua Panitia Pelaksana, Sawit Indonesia Expo 2023, mengatakan pameran industri sawit perdana yang diadakan Majalah Sawit Indonesia diikuti 114 peserta dari berbagai perusahaan sawit, asosiasi petani, perguruan tinggi, pelaku usaha kecil (UKM) hingga perusahaan supporting industri sawit (benih, pupuk sampai alat berat).
“Konsep pameran ini akan berlangsung indoor (dalam ruangan) dan outdoor (luar ruangan).Di dalam ruangan ballroom, pengunjung dapat menyaksikan produk dan bertatap muka secara langsung dengan peserta pameran. Pameran diharapkan akan mempermudah akses informasi produk dan jasa yang mereka butuhkan,” jelasnya.
Sedangkan di luar Ballroom, pengunjung dapat menyaksikan unit alat berat seperti traktor dan excavator. Adapula alat transportasi panen untuk kebutuhan mengangkut panen TBS dan pupuk. Di luar ruangan, pengunjung pameran akan melihat demo alat berat sehingga dapat mengetahui keunggulan sesuai kebutuhan mereka.
“Total jumlah pengunjung pameran Sawit Indonesia Expo selama dua hari ini lebih dari 2.500 orang dari provinsi sentra sawit di Indonesia,” ujarnya.
Salah satu pemilik stand booth yang enggan disebutkan namanya mengakui pameran selama dua hari ini mampu menjual 5 unit alat berat dalam jangka waktu 2 hari. “Yang terbilang lumayan Pak di pameran ini, sukses, unit kami terjual 5 unit jenis alat berat” ujar salah seorang penjaga display.
Penjaga booth lainnya mengungkapkan mesin Rumput Mobil seharga Rp 148 juta, Alat Angkut Transportasi Sawit Mini Dumper Tigon Kapasitas 3.5 Ton, terjual dengan harga harga Rp198 juta, dan Bor Batang Sawit terjual dengan harga Rp 2,7 juta adalah produk paling diminati pengunjung.
“Ini sangat bagus dan menguntungkan, kedepan boleh lah di adakan lagi setiap tahunnya, tapi waktu pamerannya jangalah 2 hari, kalau bisa 4 hari, ” jelasnya.
Rahmat, Pengunjung dari Kabupaten Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat yang datang rombongan menggunakan Bus ke Pekanbaru mengatakan supaya kedepannya pameran selengkap dan sebesar ini lebih disosialisasikan jauh-jauh hari sebelumnya, sehingga lebih banyak yang tau, sayang acara pameran sebesar ini kurang terinformasi lebih luas.
Tampak juga pengunjung dari Papua, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Aceh, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Papua Barat, Sumatera Selatan dan beberapa provinsi lainnya sibuk berdiskusi dengan penjaga stand pameran untuk mendapatkan informasi lebih detail.
Seminar Sawit Indonesia Expo juga menghadirkan talkshow selama dua hari. Pada Selasa (8 Agustus 2023), akan ada Talkshow Promosi Sawit Baik dengan pembicara Helmi Muhansyah (Kepala Divisi UKMK BPDPKS), H. Zulfadli (Kepala Dinas Perkebunan Riau), dan Dr. Sadino (Dewan Pakar GAPKI).
Sesi kedua membahas Peningkatan Kesejahteran Petani Berbasis Kemitraan dan UKMK yang menghadirkan lima pembicara yaitu Fitria Kurniawan (Sustainability Manager Apical), Dr. Rino Afrino (Sekjen APKASINDO), Setiyono (Ketua Umum Aspekpir Indonesia), Dr. Karmila Sari ( Ketua DPW Samade Riau), dan Hj. Susilawati (Manager SDM dan Umum Taspen Life).
Selain itu, akan ada Sharing Knowledge yang menghadirkan Karlina Bone, Head of Division System Certification TUV Nord Indonesia dengan topik “Implementasi Sawit Berkelanjutan dan Uji Laboratorium”.
Pada Rabu (9 Agustus 2023), Empat pembicara akan membahas tema “Optimalisasi Potensi Benih Sawit dan Pupuk Untuk Peningkatan Produktivitas”. Mereka adalah Zulhermana Sembiring (Head of Palm Oil Breeding and Seed Production PT Sampoerna Agro Tbk), Dr. Kenneth Gales (Technical Advisor PT ASD-Bakrie Oil Palm Seed Indonesia), Prof (Ris). Ir. H. Didiek Hadjar Goenadi, M.Sc., Ph.D., INV (Ketua Umum Asosiasi Inventor Indonesia, dan Dr. Kabelan Kunia (Senior Advisor R&D PT Satya Agrindo Perkasa).
Sesi berikutnya membahas Solusi Penggunaan Alat Berat Yang Efektif dan Efisien dengan pembicara Ripin (Branch Area Coordinator GM Tractors), Adi Pranata Simanjuntak (Branch Manager Pekanbaru GM Tractors), dan Eka Mustika Gandarasa (Country Manager, PT Trelleborg Indonesia).
Di sesi terakhir akan ada topik Solusi Digitalisasi di Perkebunan Sawit yang menghadirkan pembicara antara lain Yudi Cahyadipura (National Partnership Manager Indonesia Kacific) dan Gilang Akbar Rizkyan (Department Head of Enterprise Presales & Solution Architect PT Link Net Tbk).
Apresiasi Gubernur Riau dan Forkompida
Gubernur Riau, Syamsuar mengutarakan melalui pameran (Sawit Indonesia Expo) diharapkan menjadi ajang promosi sawit baik bagi pemerintah maupun para pelaku usaha. “Serta memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya menggambarkan pengelolaan perkebunan kelapa sawit di provinsi Riau yang berkelanjutan, baik dari aspek sosial, ekonomi maupun lingkungan,” ujarnya, saat memberikan sambutan sebelum secara resmi membuka SIExpo 2023 dan Promosi Sawit Baik Riau, pada Selasa (8 Agustus 2023).
Diungkapkan Gubernur Syamsuar, pentingnya sektor perkebunan kelapa sawit di Indonesia, khususnya di Riau. Bahkan, sektor perkebunan kelapa sawit menjadi sektor unggulan Provinsi Riau dan sebagai tulang punggung perekonomian Riau di masa sekarang dan di masa yang akan datang.
Potensi perkebunan di Provinsi Riau mencapai luas 4.381.056 ha, yang terdiri dari lima komoditi utama yaitu kelapa sawit, kelapa, karet, sagu dan kopi. Kelapa sawit dan kelapa di Riau merupakan komoditi yang terluas di Indonesia dengan masing-masing luas lahan 3,38 juta ha kelapa sawit dan kelapa mencapai 420.740 ha.
“Bagi Provinsi Riau yang merupakan Provinsi dengan perkebunan kelapa sawit terluas di Indonesia, tentunya industri kelapa sawit juga memiliki peranan yang sangat penting terhadap pertumbuhan ekonomi Riau,” tambah Gubernur Syamsuar.
Ditambahkan, Gubernur Syamsuar, sekali lagi kami sangat mengapreasiasi pameran (Sawit Indonesia Expo) yang diadakan di Riau, tepatnya di Kota Pekanbaru. Gelaran ini, untuk menyambut dan memeriahkan HUT ke-78 Kemerdekaan RI dan HUT ke-66 Provinsi Riau yang jatuh pada tanggal 9 Agustus 2023.
“Pada prinsipnya kami menyambut baik penyelenggaraan pameran (Sawit Indonesia Expo) yang diadakan di Bumi Lancang Kuning ini. Gelaran pameran ini, bisa diadakan setiap tahun karena akan memberikan dampak ekonomi untuk provinsi Riau,” katanya.
“Pemerintah Provinsi Riau beserta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Riau akan selalu kompak dalam menjaga dan melindungi sawit Riau. Mengingat kelapa sawit merupakan salah satu komoditas penting dan strategis di Riau,” jelas Gubernur Syamsuar.
Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Dr. Gulat Manurung, MP.,C.IMA, mengatakan pameran Sawit Indonesia Expo memberikan pengaruh yang besar terhadap wawasan hulu-hilir sawit masyarakat.Industri sawit jauh beda dengan industri lainnya seperti batubara karena industri sawit melibatkan 42% petani sawit (6,87 juta hektar) dari total perkebunan sawit Indonesia (16,38 juta hektar). Beda dengan industr pertambangan batu bara misalnya yang hanya didominasi oleh korporasi besar.
“Terakhir acara seperti ini dilaksanakan di Riau 20 tahun lalu, itupun hanya lokal Riau. Jadi sangat tepat Riau sebagai tuan rumah kali ini. Saya melihat puncak pengunjung bukan dihari pertama, tapi justru 6 jam menjelang penutupan hari kedua” lanjutnya.
Sebagai informasi, turut hadir pameran (Sawit Indonesia Expo/SIExpo) Kapolda Riau, Irjen Muhammad Iqbal; Komandan Darem 031/Wira Bima Dany Rakca Andalasawan; dan Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Provinsi Riau, Akmal Abbas serta Ketua DPRD Provinsi Riau, serta tamu undangan lainnya.
Pada kesempatan itu, Kapolda Riau, Irjen M Iqbal mengatakan bahwa perkebunan kelapa sawit sangat luar biasa kontribusinya bagi daerah dan perekonomian masyarakat. Terlebih di Riau yang notabenenya adalah wilayah dengan perkebunan kelapa sawit terluas di Indonesia.
“Perkebunan kelapa sawit memberikan dampak penting terhadap kesejahteraan masyarakat. Tentu sudah benar jika kita harus memajukan kelapa sawit,” ujarnya, pada Selasa (8 Agustus 2023).
Sementara itu, Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau menyatakan komitmen ikut mengawal bisnis sektor perkebunan kelapa sawit di Riau. Bersama Pemerintah Provinsi Riau, Kejati hadirkan program Jaga Zona Pertanian, Perekonomian, dan Perindustrian (Jaga Zapin), beberapa waktu lalu.
Program ini bertujuan untuk menjaga kestabilan harga kelapa sawit di Riau. Dimana langkah awal program ini, pihak Kejati akan memantau harga TBS sawit di pabrik-pabrik kelapa sawit dengan berkoordinasi dengan semua Kejari se-Riau dan menggandeng Bupati dan dinas terkait.
Hal tersebut disampaikan, Wakil Kejaksaan Tinggi Provinsi Riau, Hendrizal Husin saat ini berbagai regulasi telah memudahkan investasi dan mendorong pembangunan sektor perkebunan kelapa sawit. Namun tidak dipungkiri, masih saja terjadi praktik koruptif bisnis perkebunan kelapa sawit, yang telah lama mendapat gugatan dari masyarakat luas.
“Implementasi kebijakan di sektor perkebunan belum selaras dengan UU Perkebunan sehingga masih terjadi pelanggaran HAM, kerusakan lingkungan, serta kerugian negara akibat kongkalikong antara pebisnis dan pemilik otoritas di wilayah perkebunan,” ujarnya.
Dukungan pada sektor perkebunan sawit di Riau juga diungkapkan, Korem 031/Wira Bima Pekanbaru. Yang disampaikan oleh Komandan Resort Militer (Danrem) 031/Wirabima, Brigjen TNI Dany Rakca Andalasawan, pada Selasa (8 Agustus 2023).
Pihaknya selain mendukung perkebunan sawit, juga menargetkan penanaman 1 juta pohon aren di Riau. Masyarakat akan mendapatkan banyak manfaat dari pohon aren. Seperti gula aren dan sebagainya.
“Aren memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Jadi kita targetkan menjadi tanaman sela di perkebunan sawit. Sehingga selain dapat menikmati hasil dari kelapa sawit, petani juga dapat menuai hasil dari pohon aren,” kata Dany.
Terkait, dalam membantu mensejahterakan petani, terutama petani kelapa sawit di Bumi Lancang Kuning. Dany menjelaskan, petani sawit dari persepektif pertahanan termasuk sebagai bagian komponen pendukung. Dimana hasil sawit sebagai sumber modal anggaran pertahanan. “Petani sawit juga sudah berpotensi terhadap bela negara. Kemudian petani sawit sebagai kekuatan komponen pendukung untuk wujudkan pertahanan negara yang tangguh,” jelasnya.