JAKARTA, SAWIT INDONESIA – UD Gani Sejahtera sudah tersohor di kalangan petani sawit khususnya di Dusun Tanamoni, Desa Saruddu, Kecamatan Saruddu Sulawesi Barat. Pemiliknya Abdul Gani keturunan Wajo Sulawesi Selatan, yang mempunyai kemampuan menempa besi.
Abdul Gani adalah lelaki santun dalam bersikap dan bertindak. Ia amat menghormati orang. Betapa tidak, terhadap besi dan logam ia begitu beradab.
“Logam-logam ini juga seperti manusia,” katanya sambil menunjuk benda-benda di sekitarnya.
Kendati demikian, perantau berusia 33 tahun yang menetap di Dusun Tanamoni, Desa Sarudu, Sulawesi Barat sudah menjadi pengusaha yang berpikir matang jauh ke depan.
Beberapa kali bertemu, saya saksikan usahanya bertransformasi. Semula bekerja seorang diri, sampai sekarang sudah punya tiga pegawai yang diupah dan diajarkan menjadi pandai besi. Mulai dari menumpang di sepetak tanah, hingga kini membangun rumah sendiri dan ruang workshop.
Gani dan pekerjanya kreatif menempa besi dan baja menjadi parang, kapak, golok, pisau, badik maupun perlengkapan panen sawit seperti egrek, dodos dll. Ia sukses.
Usaha Gani mulai berkembang setelah bertemu dengan tim Community Development PT Suryaraya Lestari I, perusahaan perkebunan kelapa sawit anak usaha Grup Astra Agro. Saat itu, ia dibekali modal lewat Lembaga Keuangan Mikro binaan perusahaan.
Bermitra dengan Astra Agro banyak manfaat. Gani diperkenalkan konsep pembukuan, manajemen usaha, bahkan praktek produksi yang memenuhi kriteria safety.
Keunggulan usaha Gani berada di tengah perkebunan sawit yang terus meluas. Konsumen utama adalah masyarakat dan petani sawit yang butuh perawatan alat panen.
Adapula yang ingin membeli alat panen baru karena ingin perkebunan sawitnya maju berkembang. “Saya senang karena bisa menolong orang lain,” ujarnya.
Ia mengharapkan dapat membangun kemitraan yang semakin erat dengan perusahaan. Keinginannya dapat terus bertransformasi. “Makin maju, kian besar, tambah bermanfaat,” harapnya. (Moch Husni)