Cerita mengenai minyak sawit sudah berkembang dan memanas. Tokoh-tokoh negara dan pengusaha Indonesia harus mau dan berani mengambil peranan dalam menentukan masa depan industri minyak sawit. Dunia harus diberi pemahaman bahwa pengembangana perkebunan kelapa sawit bukan demi petani dan pengusaha Indonesia, tetapi demi ketahanan pangan dunia. Karena itu, pengembangan minyak sawit sudah menjadi kebutuhana dunia. Penduduk dunia yang berpendapatan rendah akan ikut menderita kekurangan gizi jika peroduksi minyak sawit tidak bertambah sesuai dengan peningkatan kebutuhan dunia. Bukan untuk penduduk Indonesia yang akan merasakan akibatnya. Karena itu, tokoh-tokoh dunia harus mendapat pemahaman yang benar agar ikut membantu pengembangannya dan tidak terseret menjadi orang yang terkesan menghambat.
Mengenai dampak terhadap lingkungan dan sosial, kita pun sependapat agar ditekan sekecil-kecilnya, bahkan ditiadakan sama sekali. Saya ceritakan beberapa hal berkaitan dengan hal itu. Beda pandangan antara negara maju yang dulu, ratusan tahun yang lalu, telah membabat hutannya, dan pandangan negara berkembang seperti Indonesia yang saat ini butuh pengembangan ekonomi, harus dipertemukan. Pengalaman bersinggungan dengan Greenpeace di Jakarta, Oxford dan London saya ceritakan sebagai bahan bandingan untuk masalah yang akan timbul ke depan.
Sumber : Derom Bangun