Salam Sawit Indonesia, awal April bukan bulan menyenangkan bagi pelaku industri sawit di seluruh dunia. Sikap congkak ditunjukkan parlemen Uni Eropa yang mendikte kebijakan sejumlah negara dalam urusan tata kelola. Terlebih dari itu, Uni Eropa sudah memberikan sinyal ketidaksukannya terhadap pertumbuhan produksi sawit dan konsumsinya secara global.
Secara terus terang, anggota parlemen Eropa menyatakan kelapa sawit adalah ancaman. Ancaman ini secara eksplisit merupakan ancaman bagi minyak nabati yang dihasilkan negara-negara Eropa. Sudah menjadi rahasia umum, daya saing minyak sawit lebih baik ketimbang minyak sunflower, rapeseed, canola, dan kedelai. Tingginya produktivitas berdampak kepada murahnya harga jual. Itu sebabnya, permintaan sawit melonjak tajam dalam tujuh tahun terahir di Uni Eropa.
Melalui resolusi ini, negara-negara Uni Eropa ingin menyampaikan pesan supaya Indonesia dan Malaysia mengerem perluasan lahan. Dengan begitu, produksi sawit dapat dikendalikan. Mereka tidak ingin petani minyak nabati merana gara-gara impor sawit melonjak tajam. Diperkirakan tahun 2050, konsumsi minyak sawit dapat menyentuh angka 200 juta ton. Sebuah angka yang fantastis. Walaupun mesti diragukan.
Terlepas dari itu semua, seluruh negara produsen sawit dunia harus satu langkah dan satu sikap: melawan resolusi sawit Eropa. Sikap parlemen menunjukkan putusan proteksionis dan diskriminasi kepada produk pertanian negara berkembang. Protes dapat dilakukan secara bersama antar negara produsen melalui forum resmi dan lembaga internasional. Jika tidak kompak, Eropa bisa menjadi pasar “kenangan” minyak sawit.
Di Rubrik Hot Issue, kami mengulas transformasi sektor ekonomi yang dijalankan pemerintah provinsi Kalimantan Timur. Perubahan ini dalam bentuk mengoptimalkan sektor baru terbarukan seperti kelapa sawit maupun produk pertanian. Lantaranan, sektor tambang dan migas perlahan tapi pasti akan habis. Kalimantan Timur terus berbenah untuk mendukung transformasi ini mulai dari infrastruktur sampai kebijakan. Tujuannya sudah jelas meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pembaca kami berharap edisi ini mampu menjawab kebutuhan informasi yang berkaitan dengan kelapa sawit. Kalaupun ada kekurangan, kami menunggu partisipasi pembaca untuk memberikan kritik serta saran bagi majalah ini. Selamat membaca