Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY-Stiper) mengadakan pembinaan mental fisik disiplin dan pengenalan kebun kepada mahasiswa diploma satu (D1).
Kegiatan ini dilaksanakan di dua lokasi yaitu Kompi Kavaleri 2 Yogyakarta dan Kebun Penelitian dan Pendidikan (KP2) Ungaran, Semarang. Direktur AKPY-Stiper, Dr. Sri Gunawan, menuturkan kegiatan Pembinaan Fisik Disiplin dan Kenal Kebun atau dikenal Bintalfisdisbun untuk menguatkan mental, fisik, perilaku/sikap disiplin dan pengenalan kebun.
“Harapan kami mahasiswa AKPY-Stiper memiliki mental dan fisik yang kuat dan sikap yang disiplin. Harapannya kelak ketika terjun di dunia kerja siap dan mampu ditempatkan dimana saja, karena sudah tertanam mental dan fisik yang kuat dan disiplin baik disiplin berperilaku maupun displin ilmu dengan kompetensi yang dimiliki,” tuturnya saat ditemui di lokasi kegiatan KP2 Ungaran, pada Senin (15 November 2021).
“DengankegiatanBintalfisdisbun, mahasiswabisalepasdarisifat “kehijauan” yang dibawadaripendidikansebelumnya (SMA). Dengan proses ini mahasiswa akan matang dilatih mental fisik dan displin ditanamkan selama menjalani Pendidikan di AKPY-Stiper,” imbuh lulusan Doktor, Universitas Sebelas Maret (UNS).
Kegiatan yang berlangsung selama 10 hari (11 – 21 November 2021) ini, diikuti 281 mahasiswa, terdiri dari 250 mahasiswa penerima Beasiswa Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), 30 mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan 1 mahasiswa reguler yang berasal dari 24 provinsi.
Kegiatan dilaksanakan selama 3 (tiga) hari, 12 – 14 November 2021, melibatkan instruktur dari Kompi Kavaleri 2 Yogyakarta, sementara dari 15 – 21 November 2021 dilangsungkan di KP2 Ungaran, Semarang. Sebelumnya, para mahasiswa telah menjalani pengenalan lingkungan kampus secara online pada pertengahan Oktober lalu.
Setelah kegiatan Bintalfisdisbun, para mahasiswa menempuh pembelajaran di kampus. Untuk penguatan mental, fisik dan disiplin, akan dilanjutkan dengan kegiatan soft skill yang diadakan secara berkala setiap hari Sabtu, selama menjalani program pendidikan 1 tahun.
“Program Diploma 1 di AKPY-Stiper adalah pendidikan vokasi yang dilaksanakan lebih banyak praktek dibanding teori, pembelajaran dilakukan dengan Bleended Learning, selama masa pandemic Covid-19. Sehingga lulusan AKPY-Stiper mendapatkan Knowlegde, Skill dan Attitude yang tertanam/terbentuk sebagai bekal bekerja di perusahaan sawit, perkebunan rakyat dan Koperasi/KUD,” tegas pria yang pernah menjabat Wakil Rektor INSTIPER Yogyakarta.
Setelah, menyelesaikan pendidikan selama 1 tahun (Diploma 1), Taruna Sawit (red-mahasiswa AKPY-Stiper) akan menjadi pemimpin level bawah di perusahaan perkebunan sawit swasta menjadi Mandor atau Forman dan menjadi pendamping di perkebunan rakyat dan Koperasi/KUD.
Ditemui di waktu berbeda, Komandan Kompi Kavaleri 2 Yogyakarta, Pradita Yudha Runiawan menyampaikan pihaknya diminta untuk membantu pada kegiatan pembentukan karakter mahasiswa baru. Tujuannya agar mahasiswa baruAKPY-Stiper kelak bisa menjadi SDM yang siap bekerja di bidangnya (perkebunan sawit), khususnya menjadi mandor kebun atau pendamping di perkebunan rakyat dan Koperasi/KUD.
“Mereka (mahasiswa baru) datang dari berbagai provinsi dengan berbagai latar belakang dan budaya masing-masing. Melalui kegiatan Pembinaan Mental, Fisik, Disiplin di Kompi Kavaleri 2 Yogyakarta, yang dilaksanakan selama 3 hari untuk mengenalkan dasar pembentukan karakter agar mahasiswa memiliki mental, fisik yang kuat, disiplin dan kepemimpinan.
“Tujuannya agar calon mandor kebun/pendamping di perkebunan sawit rakyat memiliki gambaran bagaimana memenej atau mengatur pekerja di lapangan dengan berbagai karakter,” ujarnya, saat ditemui di lokasi Sabtu (13 November 2021).
Mahasiswa dikenalkan dengan lingkungan baru (bataliyon), untuk melihat bagaimana lingkungan militer yang menerapkan disiplin selama beraktifitas. Sikap atau perilaku disiplin penting diterapkan baik orang sipil maupun militer, bahkan displin menjadi salah satu kunci sukses seseorang. Kedepan para mahasiswa akan dihadapkan dengan tugas dan tanggung jawab ketika masuk di dunia kerja, sikap disiplin menjadi bekal.
(Selengkapnya dapat dibaca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 121)