JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Kelompok Tani (Poktan) Sido Mukti menanam cabe dan melon sebagai tumpang sari. Hasil panen digunakan untuk mencukupi pendapatan. Lantaran kebun petani mengikuti Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).
“Kami panen mulai Januari tahun ini. Baru saja panen perdana untuk cabe dan melon,” ujar Heri Susanto, Dewan Pembina Kelompok Tani Sido Mukti dalam wawancara melalui telepon.
Hasil pane cabe sebanyak 100 kilogram dalam satu hektare. Begitupula dengan melon, jumlah panen sangat banyak. Kelompok Tani Sido Mukti mempunyai 25 anggota yang berlokasi di Desa Teluk Panji 2 Kecamatan Kampung Rakyat Labuhanbatu Selatan, Sumut
“Panen kedua tanaman ini menutupi biaya produksi. Selain itu, kelompok tani juga memperoleh untung lumayan,” ujarnya.
Heri mengatakan cabe dan melon ditanam di tanah gambut. Walaupun gambut dikatakan lahan marginal. Poktan Sidomukti membuktikan dapat mengolah lahan dengan baik. Cabe ditanam di atas lahan seluas 1 hektare. Sedangkan, melon dibudidayakan di lahan seluas 2 hektare.
“Di lahan gambut tersebut juga ditanam melon,sawi, dan mentimun. Hasil panen kami jual ke masyarakat sekitar dan pedagang,” ujarnya.
Saat ini, Poktan Sido sedang menunggu bantuan dari Dinas Perikanan Dan Ketahanan Pangan yang telah berkunjung ke lahan pada 25 Februari 2021. Kunjungan ini bagian dari verifikasi bantuan sebesar Rp 150 juta.