Dr.Ir.Purwadi,MS, Rektor Instiper Yogyakarta menerima penghargaan APKASINDO Award kategori Tokoh Sawit Indonesia Bidang Pendidikan. Mempunyai kontribusi mendidik dan memperkuat kompetensi planters sawit di Indonesia.
Bagi komunitas sawit, Dr.Ir. Purwadi, MS sangat familar dikenal dalam dunia pendidikan Sumber Daya Manusia (SDM). Instiper Yogyakarta memiliki peranan baik untuk mendidik anak petani dan pekerja kebun. Dalam sebuah kesempatan, Purwadi, menjelaskan bahwa institusinya telah dipercaya menjalankan program Pendidikan dan Pelatihan Kelapa Sawit setara Diploma 1 kepada anak petani dan anak buruh tani kelapa sawit semenjak 2016.
“Program ini diberikan gratis kepada anak-anak petani dari Aceh sampai Papua. Mereka inilah yang menjadi generasi penerus petani,” ujar Purwadi.
Dikatakan Purwadi, program pendidikan dan pelatihan kelapa sawit dapat berjalan karena dukungan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit. Program Pendidikan dan Pelatihan Kelapa Sawit INSTIPER berusaha memperkuat peranannya dalam mewujudkan pembangunan perkebunan kelapa sawit berbasis teknologi maju dalam rangka mencapai Sustainable Development Goals (SDG’s).
Dalam kurun waktu satu dekade terakhir, Instiper terus berbenah dan bertransformasi menjadi lebih baik. Saat ini INSTIPER tengah mempersiapkan mahasiswanya dalam menghadapi revolusi industri generasi 4.0 melalui transformasi New INSTIPER with Advance Technology (NIwAT), memanfaatkan teknologi untuk manajemen kepala sawit.
“Instiper siap menyongsong industri 4.0, fokus lembaga kami memasuki era baru seperti digitalisasi dan teknologi informasi,” ujar Purwadi.
Di tangan Purwadi, Instiper menjelma sebagai lembaga pendidikan tinggi yang ramah teknologi. “Mahasiswa Instiper tidak boleh gaptek (red-gagap teknologi). Harus bisa terbangkan drone. Karena mahasiswa sekarang ini bagian generasi milenial,” kata Purwadi dalam sebuah kesempatan.
Terobosan lainnya, Instiper menjajaki pengembangan pusat riset kecerdasan agroindustri bernama Artificial Intellegence for Research and Innovation Center for Agroindustry (AIRICA). INSTIPER sedang membangun laboratorium AIRICA dan laboratorium Robotic. Tujuan dari pembangunan AIRICA adalah memperkenalkan kecerdasan buatan khususnya metode deep learning untuk menyelesaikan persoalan analisis dengan cepat.
Gagasan lain Purwadi adalah perkebunan sawit menyediakan jaringan internet. Tujuannya mempermudah kegiatan operasion kebun. Disamping memperkuat motivasi generasi milenial untuk menjadi planters. “Kebun sawit harus mengakomodir kebutuhan planters zaman now. Yaitu akses data internet,” ujarnya.
Melihat berbagai gagasan cemerlangnya. Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) memberikan penghargaan APKASINDO AWARD kepada Dr.Ir.Purwadi, MS, atas kontribusinya dalam dunia pendidikan. Penghargaan ini diberikan dalam Pertemuan Nasional Petani Kelapa Sawit Indonesia pada 21-22 Februari 2019 di Jakarta.
Rino Afrino, Ketua Panitia Pelaksana Pertemuan Nasional Petani Kelapa Sawit Indonesia, mengapresiasi peranan Purwadi sebagai Rektor Instiper Yogyakarta karena mampu mengedukasi anak-anak petani sawit. Dalam pandangan APKASINDO, Purwadi punya komitmen kuat terhadap pengembangan Sumber Daya Manusia di dunia sawit. Menjabat sebagai Rektor Institut Pertanian Stiper (Instiper) Yogyakarta, Purwadi membangun kompetensi SDM sawit untuk menghadapi revolusi industri 4.0.
“Di INSTIPER Yogyakarta, Dr. Purwadi membuat konsep bernama New INSTIPER with Advanced Technology (NIwAT). Mahasiswa diajarkan paham teknologi seperti dapat menerbangkan drone. Melihat sepak terjang dan terobosannya ini, Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) memberikan penghargaan kepada doktor Purwadi sebagai Tokoh Sawit Indonesia Bidang Pendidikan,” ujar Rino.
Purwadi mengungkapkan rasa terima kasih atas penghargan yang diberikan kepada APKASINDO. Penghargaan ini baginya akan terus memacu dirinya dan Instiper untuk meningkatkan mutu pendidikan bagi pengembangan SDM sawit.
Dia pun bercerita ingin memperkuat peran dan kompetensi penyuluh pertanian. Di zaman now, penyuluh pertanian bekerja dengan dukungan data digital. Alhasil, penyuluh lebih mudah bekerja saat mengunjungi petani.