Dari awal tahun 2022 hingga saat artikel ini ditulis (pertengahan Februari 2022), harga sawit masih berfluktuasi dengan kisaran harga 4.500-6.000 MYR/Ton. Dengan harga tersebut, tentunya menggembirakan bagi para petani sawit di berbagai dunia, termasuk di Indonesia.
Bagi para petani sawit di Indonesia, momentum ini membuat mereka semangat dan sadar untuk memperbaiki kualitas hasil pertaniannya agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
“Pelan-pelan para petani mulai tertarik untuk pakai pupuk sesuai dengan kebutuhan nutrisi tanaman sawit. Dari yang hanya pakai pupuk sekedarnya. Pemupukan itu kan salah satu faktor agar produksi tandan buah segar (TBS) lebih optimal,” ucap Gagah Harahap, SP., Agronomis PT Meroke Tetap Jaya untuk wilayah Sumatera Utara.
Lanjut Gagah, hal terpenting juga adalah pemupukan dengan konsep 5 TEPAT (TEPAT Waktu, TEPAT Jenis, TEPAT Dosis, TEPAT Cara, TEPAT Ekonomis).
Tujuannya, untuk menyuplai tanaman kelapa sawit dengan hara yang cukup sesuai dengan kebutuhan tanaman dan fase pertumbuhannya. Sehingga target hasil panen yang tinggi dan berkualitas pada tahun mendatang akan tercapai.
“Target panen tidak bakal tercapai tanpa ketersediaan yang cukup dari hara. Untuk pemupukan ini, PT Meroke Tetap Jaya ada beberapa produk pupuk tunggal yang bisa diaplikasikan pada saat Tanaman Menghasilkan (TM),” sambungnya.
Selain pupuk Nitrogen, adapun pupuk tunggal yang direkomendasikan untuk tanaman sawit TM, yaitu Meroke TSP, Meroke ROCK, Meroke MOP,dan ESTA Kieser-MAG.
Meroke TSP – Meroke ROCK
Meroke TSP merupakan pupuk tunggal Fosfat yang mengandung 46% Fosfat (P2O5). Sementara itu, Meroke ROCK mengandung 27% P2O5.
“Bisa dipilih salah satu dari dua pupuk itu untuk dijadikan sumber Fosfat bagi tanaman sawit. Diaplikasikan di daerah pinggir piringan/gawangan,” ucap Gagah.
Kandungan hara P dari Meroke TSP & Meroke ROCK berfungsi untuk meningkatkan pertumbuhan akar tanaman dan fungsi reproduksi tanaman; berperan penting untuk fotosintesis; dan mempercepat pertumbuhan & lebih seragam.
Aplikasi pupuk ini pada sawit TM, bisa untuk meminimalisir tanaman mengerdil dengan pelepah memendek, dan batang cenderung bentuk piramid. Serta, untuk bunga jantan lebih dominan terbentuk.
Biasanya, lanjut Gagah, penyebab defisiensi hara P karena kandungan unsur ini pada tanah rendah, kurangnya pemupukan P, keasaman tanah tinggi, dan hilangnya top soil akibat erosi.
Meroke MOP
Meroke MOP adalah pupuk tunggal KCl yang mengandung 60% Kalium Oksida (K2O).
“Ada 2 jenis Meroke MOP yang didistribusikan PT Meroke Tetap Jaya, yaitu yang berbentuk halus dan granular. Sama-sama bagusnya sebagai sumber Kalium tinggi, Untuk yang granular, karena ukuran butirannya beragam, maka lebih merata sebarannya saat ditabur baik manual maupun secara mekanis dengan mesin spreader pupuk,” ujarnya.
Hara yang terkandung dalam Meroke MOP, merupakan salah satu unsur hara yang sangat penting dalam pertumbuhan dan produksi tanaman sawit.
Kalium dibutuhkan dalam jumlah yang banyak karena mempengaruhi kualitas dan kuantitas tandan serta resistensi terhadap penyakit dan stres kekeringan.
Juga, untuk mengatur fungsi stomata pada daun serta berperan penting untuk transportasi asimilasi dari fotosintesis, mengaktifkan enzim, dan sintesis minyak.
Gejala defisiensi K pada tanaman sawit, yaitu munculnya bercak oranye, mid-crown yellowing, dan white strip.
Pada umumnya, gejala defisiensi K terjadi apa bila sawit ditanam pada tanah gambut, tanah berpasir, dan tanah yang asam dengan Kapasitas Tukar Kation (KTK) yang rendah. Ataupun daun #17 : K < 1,0 %.
Aplikasi pupuk yang mengandung K harus diberikan sesuai dengan kebutuhan. Kelebihan K dapat menyebabkan kekurangan Magnesium (Mg) dan Boron (B). Dan, dapat menurunkan rasio minyak dalam tandan buah.
ESTA Kieser-MAG
ESTA Kieser-MAG mengandung dua unsur hara makro sekunder yang berperan penting pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman, yaitu 26 % Magnesium Oksida (MgO) dan 21 % Sulfur (S). Penggunaan pupuk ini efisien untuk tanaman kelapa sawit.
ESTA Kieser-MAG merupakan pupuk dari hasil ekstraksi mineral Kieserit alami, yang melalui proses pemisahan elektrostatis endapan garam yang ramah lingkungan di Jerman. Produksi pupuk ESTA Kieser-MAG ini melalui sistem pengawasan dan kontrol yang sangat ketat untuk menjaga mutu di seluruh proses produksinya.
Sehingga, pupuk ESTA Kieser-MAG bisa dipakai oleh petani sawit di seluruh Indonesia. Pupuk Magnesium yang berbasis Sulfur ini dikhususkan untuk menyeimbangkan unsur hara dalam sistem pertanian intensif yang bertujuan untuk mendapatkan produktivitas dan kualitas produksi yang tinggi.
(Selengkapnya dapat dibaca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 125)