Penggunaan limbah padat kelapa sawit sebagai bahan bakar boiler mulai diminati perusahaan kelapa sawit. Peluang ini telah dibaca PT Super Andalas Steel yang mampu memproduksi boiler dengan bahan bakar cangkang sawit (shell) dan serabut (palm fibre).
Bagi industri kelapa sawit, komitmen dan kepatuhan terhadap praktek budidaya sawit berkelanjutan tidak saja diterapkan di perkebunan melainkan di pabrik kelapa sawit pula. Konsep daur ulang limbah kelapa sawit dalam bentuk padat dan cair sudah semenjak beberapa tahun terakhir diaplikasikan pelaku usaha perkebunan sawit. PT Super Andalas Steel merupakan salah satu produsen boiler dengan merek “Takuma” yang menggunakan limbah sawit dalam bentuk cangkang (shell) dan serabut (palm fibre).
Rusdi Sitepu, Marketing PT Super Andalas Steel, menjelaskan limbah sawit pada awalnya belum menjadi bahan bakar utama untuk boiler pembangkit listrik (power plant) karena masih menggunakan energi fosil. Tetapi seiring dengan semakin tingginya harga minyak fosil seperti solar dan batubara, maka bahan bakar boiler mulai beralih kepada limbah sawit yang merupakan energi terbaharukan (renewable fuel).
“Sekarang, cangkang sawit (shell) tidak lagi menjadi sampah seperti dahulu. Namun saat ini sudah menjadi barang komoditi yang diperjualbelikan,”ujar Rusdi Sitepu kepada SAWIT INDONESIA.
Menurut Rusdi Sitepu, boiler yang diproduksi oleh PT Super Andalas Steel didesain menggunakan bahan bakar dengan campuran shell dan fibre yang dihasilkan dari pabrik kelapa sawit, dan juga dapat menggunakan 100% shell.
Manfaat dari penggunaan limbah tadi, yang merupakan bahan bakar untuk Takuma Boiler, dipergunakan menjadi pembangkit tenaga listrik dan proses pengolahan di pabrik kelapa sawit (PKS) dan industri lainnya sebagai bahan bakar yang terbarukan (Biomass). Aplikasi ini sejalan dengan moto perusahaan “Maintain Global Environment” with Takuma’s Earth – Friendly Technology.
Rusdi Sitepu mencontohkan sudah ada empat pembangkit listrik yang berkekuatan 15 Megawatt dengan mempergunakan Takuma Boiler. Lokasi keempat pembangkit listrik ini berada di Medan, Sumatera Utara.
Keunggulan lain Takuma Boiler, menurut Rusdi Sitepu, dari segi limbah dan gas buang yang terjadi saat pembakaran terutama pada pembangkit listrik (power plant) sangat kecil. Itu sebabnya, Takuma Boiler itu bersifat ramah lingkungan karena menggunakan bahan bakar yang sifatnya terbarukan.
Dengan semakin mahalnya bahan bakar fosil terutama minyak bumi, Takuma Boiler terus mengadakan pengembangan-pengembangan terhadap produknya sehingga mendapatkan produk yang lebih efisien, sesuai dengan kebutuhan turbin untuk pembangkit listrik di pabrik kelapa sawit yang dahulu pada umumnya bertekanan dan temperatur rendah dan sekarang mempergunakan tekanan dan temperatur yang lebih tinggi sehingga turbin lebih efisien dan power listrik yang dihasilkan lebih tinggi. “Dengan demikian, penggunaan bahan bakar fosil (minyak) untuk pembangkit listrik terutama di pabrik kelapa sawit (PKS) dapat dihindari,” ujarnya.
PT Super Andalas Steel pernah turut serta merencanakan kebutuhan power listrik pabrik kelapa sawit (PKS) berkapasitas 45 ton TBS per jam pada satu area yang terdapat pula refineri, Palm Kernel Oil (PKO) dan pabrik sabun dengan mengandalkan sumber tenaga listrik dari pabrik kelapa sawit, yang mempergunakan Takuma Boiler dengan bahan bakar serabut (fibre) dan cangkang (shell) sehingga dapat menghemat biaya listrik sampai 50%.
Rusdi Sitepu memberikan gambaran untuk mendapatkan satu kilowatt apabila memakai diesel atau genset perlu biaya sekitar Rp 7.500-Rp 8.000. Lain halnya jika memakai cangkang, biaya lebih efisien sekitar Rp 900 -Rp 1.000 per kilowatt.
PT Super Andalas Steel mulai dibangun sejak tahun 1951 dan dimulai dari perbengkelan kecil dengan nama “Bengkel Andalas”. Sejak tahun 1972 mempergunakan nama PT Super Andalas Steel dan pada tahun 1982 mulai memproduksi Boiler dengan merk “TAKUMA” dibawah lisensi dari Takuma Co, LTD – Japan. PT Super Andalas Steel beralamat di Jalan Karo No. 2 – Medan, Sumatera Utara dengan workshop yang beralamat di Jalan K.L. Yos Sudarso KM. 9 – Medan, Sumatera Utara. Pasar utama penjualan Boiler PT Super Andalas Steel saat ini berfokus pada konsumen di Indonesia.
Pada umumnya pemasangan 1 unit Boiler di lapangan ditentukan berdasarkan kapasitas. Sebagai contoh, untuk kapasitas 45 ton uap/jam pada umumnya terbagi atas enam bulan untuk pabrikasi dan erection di site kurang lebih 5 bulan belum termasuk transportasi.
Purna jual
Paham bahwa boiler memegang peranan penting dalam kegiatan operasional pabrik kelapa sawit. PT Super Andalas Steel memperkuat pelayanan purna jual dengan membentuk Customer Service Department yang terdiri dari tenaga-tenaga terlatih. Tugas departemen ini melayani pelanggan, jika ada keluhan-keluhan dalam hal pengoperasian. Jumlah karyawan PT Super Andalas Steel keseluruhan sebanyak ± 850 orang
Sebagai perusahaan yang berlokasi di dalam negeri, PT Super Andalas Steel memiliki kesiapan dalam penyediaan suku cadang sehingga waktu penyerahan barang tepat waktu.Rusdi Sitepu memaparkan ketersediaan suku cadang sangatlah penting supaya pabrik sawit tidak merugi ratusan juta per hari apabila terjadi gangguan di boiler.
Tak hanya itu, dilakukan pula kunjungan ke lapangan untuk memberi training (pelatihan) dan pengarahanTakuma Boiler. “Walaupun tidak ada panggilan, tim customer service secara rutin mengunjungi pabrik kelapa sawit yang menggunakan Takuma Boiler. Training dari kami juga membantu supaya pengoperasian boiler dapat terjaga,” pungkas Rusdi Sitepu.(Qayuum Amri)