JAKARTA, SAWIT INDONESIA – PT Rajawali Nusindo sebagai anak perusahaan ID FOOD Holding BUMN Pangan, yang bergerak di bidang perdagangan dan distribusi baik food maupun non food, turut mendistribusikan bantuan pangan Pemerintah untuk penanganan stunting. Direktur Utama Rajawali Nusindo Iskak Putra mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan PT Pos Indonesia untuk menyalurkan bantuan pangan Pemerintah kepada keluarga rawan stunting.
“Keikutsertaan Rajawali Nusindo dalam menjalankan bantuan pangan Pemerintah untuk penangangan stunting, adalah sebagai penyedia Karkas Ayam dan Telur untuk wilayah Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur sebanyak 573.611 paket,” ujarnya, di Jakarta, Selasa (24/10). Selain itu, pihaknya juga menyediakan 1.446.089 pcs goodie bag stunting untuk kebutuhan seluruh wilayah Indonesia.
Dalam melaksanakan pendistribusian pangan ini, Rajawali Nusindo didukung oleh Kementerian BUMN, Kementerian Perdagangan, ID FOOD dan bekerja sama dengan berbagai elemen baik Supplier pangan maupun Pemerintah Daerah lainnya.
Hal ini sebagai bentuk komitmen perusahaan memajukan pangan Indonesia, melalui pendistribusian bahan pangan yang berkualitas dan terjangkau. Karenanya, dalam pendistribusian pangan, Rajawali Nusindo mengoptimalkan 43 cabang yang dimilikinya yang tersebar di 38 provinsi di seluruh Indonesia.
“Dengan memiliki Jaringan 43 cabang tersebut, perusahaan dapat mempercepat proses pengiriman bantuan pangan sampai ke kota dan kabupaten,” katanya.
Ia menegaskan, pendistribusian bantuan pangan stunting ini membuktikan, bahwa jaringan yang dimilikinya bisa diandalkan oleh Pemerintah dalam menjalankan berbagai penugasan. “Khususnya, terkait distribusi bahan pangan secara tepat, cepat dan masif,” ungkapnya.
Ia menyampaikan, strategi korporasi secara umum disusun berdasarkan analisis kondisi eksternal maupun internal yang diselaraskan untuk mendukung bisnis Rajawali Nusindo, khususnya dalam bidang food. Yaitu, dengan memperkuat strategi partnership pada seluruh pelaku ekosistem food dan memperluas jaringan distribusi di seluruh segmen untuk produk food.
Dengan strategi tersebut, diharapkan dapat mendukung ketahanan pangan nasional yang diukur berdasarkan 4 (empat) indikator, yakni keterjangkauan harga pangan (affordability), ketersediaan pasokan (availability), kualitas nutrisi (quality and safety), serta keberlanjutan dan adaptasi (sustainability and adaptation).
Pada tahun 2022, Nusindo berhasil melakukan penjualan sebesar Rp4,69 triliun meningkat dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp4,2 triliun. Penjualan tersebut, terdiri dari 53,36% Food dan 46,6% Non- Food.
Adapun, realisasi hasil penjualan lini usaha bidang food sebesar Rp2,50 triliun atau 166,28 persen dari anggaran sebesar Rp1,51 triliun dan meningkat 45,45% dari realisasi hasil penjualan tahun 2021 yang sebesar Rp1,72 triliun. Sementara itu, lini usaha bidang pangan tahun 2022 memberikan kontribusi sebesar 53,36 persen dari seluruh pendapatan hasil penjualan. Selain itu, realisasi hasil penjualan lini usaha bidang non food sebesar Rp2,19 triliun atau 71,46 persen dari anggaran sebesar Rp 3,06 triliun.
Sedangkan, lini usaha bidang Non Food tahun 2022 memberikan kontribusi sebesar 46,64 persen dari seluruh pendapatan hasil penjualan. “Hal ini dipengaruhi oleh berubahnya pandemi covid menjadi endemi, yang berakibat penjualan produk-produk covid sudah sangat berkurang,” katanya.
Sebagai informasi, pada tahun 2023, PT Rajawali Nusindo telah mencanangkan target pendapatan penjualan sebesar Rp5,2 triliun atau tumbuh 10,9 persen dari realisasi tahun 2022. Sementara itu, target EBITDA pada tahun 2023 sebesar Rp326,9 milyar naik 16 persen dibandingkan dengan realisasi EBITDA tahun 2022 sebesar Rp281,22 milyar.
Sumber: bumn.go.id